Menteri Perumahan Fokuskan 3 Juta Rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP), Maruarar Sirait, menyatakan jika pembangunan 3 juta rumah bakal berfokus pada masyarakat nan mempunyai penghasilan rendah. Dia mengatakan, perihal tersebut termasuk Aparatur Sipil Negara alias ASN nan turut mempunyai pendapatan di bawah rata-rata.

"Misalnya ada ASN nan berpenghasilan rendah, ada Tentara Nasional Indonesia (TNI) nan berpenghasilan rendah, ada polisi nan berpenghasilan rendah, kemudian ada guru, ada milenial, ada nan bergerak di jaringan usaha," ujar Maruarar Sirait ketika ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Senin 4 November 2024.

Dia mengatakan, pembangunan 3 juta rumah itu diwacanakan berasal dari banyaknya rumah nan tidak ditempati. Maruarar berujar, penentuan letak pembangunan rumah disebut-sebut bakal berdekatan dengan tempat wilayah perkantoran.

"Jadi kan konsep sederhananya itu kudu menjadi rumah pertama. Kemudian artinya juga kudu bisa berdekatan antara rumah dan tempat kerja. Itu mengurangi kermacetan dan inefisiensi," ucap dia.

Maruarar Sirait menginginkan program pembangunan 3 juta rumah itu dilakukan secara terbuka tanpa ada suatu perihal nan ditutup-tutupi. Hal tersebut, kata dia, agar masyarakat bisa menilai dan mengetahui kementeriannya bekerja secara transparan.

"Karena kami (Kementerian PKP) mau nan terbuka, tidak eksklusif, jadi juga tampak dari situ ekosistem nan produktif," tutur Maruarar Sirait.

Iklan

Sementara itu, dia berencana 3 juta rumah nan bakal dibangun dapat membentuk ekosistem nan berfaedah bagi masyarakat. Maruarar berujar, perihal tersebut seperti masyarakat pada umumnya nan sama-sama mengelola keamanan hingga kebersihan.

"Sehingga kami berpikir, tentu mereka (penghuni 3 juta rumah) kelak mesti iuran keamanan, sama kebersihan, bayar listrik, sehingga kelak mereka juga berapa ratus orang family nan ada di sana bisa berinteraksi secara positif," ujarnya.

Maruarar Sirait membayangkan jika program 3 juta rumah itu melangkah lancar justru dapat menggerakkan sektor ekonomi baru. Dia mengatakan, perihal tersebut kudu mempunyai ekosistem nan sehat. 

"Misalnya bisa, siapa tahu ada nan bisa upaya bareng. Ya produktiflah, ekosistemnya itu kan kudu sehat. Saya pikir itu nan kita mau capai," tutur Maruarar Sirait.

Pilihan Editor: Menperin Agus Gumiwang bakal Prioritaskan Pemindahan Jalur Masuk Impor ke Indonesia Timur

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis