CNN Indonesia
Rabu, 18 Des 2024 18:32 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas menyebut kesejahteraan masyarakat, terutama kalangan menengah dan bawah bakal semakin tergerus imbas kebijakan pemerintah memberlakukan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen.
"Kenaikan PPN tersebut sudah jelas bakal menambah tergerusnya tingkat kesejahteraan masyarakat, terutama mereka-mereka nan berada di lapis bawah dan menengah," kata Anwar, Rabu (18/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anwar menganggap kenaikan PPN jadi 12 persen bakal berakibat terhadap penawaran dan permintaan peralatan dan jasa secara umum. Ia mengatakan kenaikan PPN ini bakal membikin peningkatan biaya perusahaan.
"Dan bakal menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat secara agregat," kata dia.
Anwar meminta pemerintah menghitung lagi secara sungguh-sungguh kebijakan PPN 12 persen. Terlebih, sejak bulan Mei 2024 lampau daya beli masyarakat sudah menurun.
"Di samping itu pihak perusahaan tentu juga bakal terkena akibat berupa menurunnya tingkat penjualan dan profitabilitas sehingga tidak mustahil terjadi PHK dan perihal demikian tentu saja tidak kita inginkan," kata dia.
Pemerintah telah mengumumkan kenaikan PPN menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ada peralatan nan tidak kena dan ada peralatan nan kena PPN 12 persen.
Untuk peralatan nan kena, dia mengatakan kebanyakan merupakan peralatan premium nan konsumennya adalah orang kaya.
Beberapa contoh daftar peralatan premium nan kena PPN 12 persen mulai 1 Januari 2025 di antaranya; beras super premium; buah-buahan premium; daging premium; ikan mahal seperti salmon premium; udang dan crustacea premium (king crab); jasa pendidikan premium; jasa pelayanan kesehatan medis premium; dan listrik pengguna rumah tangga 3.500-6.600 VA.
(rzr/wis)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.