Muktamar PKB di Bali Tak Akan Bahas Isu Konflik PBNU

Jakarta, CNN Indonesia --

Muktamar alias kongres tertinggi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dipastikan tak bakal membahas rumor bentrok dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Muktamar itu rencananya bakal digelar di Bali pada 24-25 Agustus 2024.

"Terkait dengan rumor saat ini (konflik PKB dan PBNU) tidak ada agenda itu," ujar Ketua Organizing Committee Muktamar PKB Cucun Ahmad Syamsurijal di Kabupaten Badung, Minggu (11/8), diberitakan Antara.

"Kami tetap sesuai dengan izin merujuk pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik. Kami melangkah berasas undang-undang nan mengatur," ujar dia lagi.

Cucun menegaskan PKB tak punya bentrok dengan PBNU. Dia menjelaskan partai politik berbeda dengan organisasi masyarakat.

Ormas diatur oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2017 sehingga tidak ada relasinya dengan kongres partai politik.

"Di internal tidak ada konflik. Kami nyatakan di PKB tidak ada konflik. Misalnya tadi ada pihak-pihak luar ya itu kami abaikan saja, tidak ada kaitannya dengan urusan Muktamar PKB," papar Cucun.

Situasi PKB dan PBNU sekarang memanas selama beberapa bulan terakhir, dimulai ketika Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memimpin Tim Pengawasan Haji DPR untuk memeriksa pekerjaan Kementerian Agama mengenai penyelenggaraan haji nan dinilai bermasalah.

Kementerian Agama saat ini dipimpin Menteri Yaqut Cholil Qoumas, eks Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor dan adik Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.

PBNU lampau membalas dengan membentuk tim unik untuk mengkaji ulang hubungan PBNU dan PKB.

Terkait pembentukan tim unik DPR itu, kata Cucun, tak dapat dikaitkan dengan Muktamar PKB karena setiap lembaga mempunyai kewenangannya sendiri, meskipun hubungannya erat seperti kebanyakan personil majelis terpilih dari partainya adalah keturunan kyai.

"Misalnya sekarang mengaitkan persoalan di DPR segala macam, kami (PKB) jangan diintervensi, DPR ada sistem pengambilan keputusan, di PKB sendiri juga ada sistem pengambilan keputusan," kata Cucun.

(fea)

[Gambas:Video CNN]