Mutasi Besar Polri, Listyo Sigit Dinilai Tata Gerbong Suksesi Presiden

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Kamis, 27 Jun 2024 11:25 WIB

Rotasi dan mutasi menyasar 745 perwira tinggi (Pati) hingga perwira menengah (Pamen) Polri. Termasuk jejeran pejabat utama Polda Metro Jaya. Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES) Bambang Rukminto menilai mutasi besar-besaran oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dilakukan untuk menata gerbong sebelum pergantian presiden pada Oktober 2024. (Dok. Polri)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES) Bambang Rukminto menilai mutasi besar-besaran oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dilakukan untuk menata gerbong sebelum pergantian presiden pada Oktober 2024.

Rotasi dan mutasi menyasar 745 perwira tinggi (Pati) hingga perwira menengah (Pamen) Polri. Termasuk jejeran pejabat utama Polda Metro Jaya.

Keputusan itu tertuang dalam Surat Telegram Kapolri nomor ST/1236/VI/KEP./2024 hingga ST/1239/VI/KEP./2024 tertanggal 26 Juni 2024 nan dikonfirmasi Asisten SDM Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia Irjen Dedi Prasetyo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indikasinya tentu menata gerbong sebelum suksesi Presiden bulan Oktober nanti, nan bisa jadi juga bakal muncul pergantian Kapolri, mengingat Jenderal Listyo Sigit juga sudah nyaris 4 tahun menjabat sebagai pucuk ketua Polri," kata Bambang saat dikonfirmasi, Kamis (27/6).

Selain itu, kata Bambang, mutasi terhadap ratusan personel itu juga mengindikasikan kemunduran meritokrasi di tubuh Korps Bhayangkara.

Bambang pun menyoroti soal penunjukan Irjen Syahardiantono sebagai Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri. Dengan posisi itu, maka Syahar bakal mendapat kenaikan pangkat menjadi jenderal bintang 3.

Menurut Bambang, biasanya pemilihan pati nan mengisi kedudukan bintang 3 kudu pernah menjabat Kapolda minimal 2 kali, nan salah satunya Polda jenis A+.

"Terlepas dari kompetensi dan kapabilitas Irjen Syahardiantono nan cukup mumpuni, beliau belum pernah menjabat Kapolda di satupun wilayah. Jadi promosi beliau sebagai Kabaintelkam tentunya layak dipertanyakan, apa motif di baliknya," ujarnya.

"SK itu menambah deret indikasi kemunduran meritokrasi di organisasi Polri," kata Bambang.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi menunjuk Irjen Syahardiantono sebagai Kabaintelkam Polri.

Melalui mutasi itu, Syahar bakal mengisi posisi nan ditinggalkan Komjen Suntana lantaran telah memasuki masa pensiun. Syahar nantinya juga bakal menerima kenaikan pangkat lebih tinggi sebagai Kabaintelkam.

Sigit menunjuk Kapolda Banten Irjen Abdul Karim untuk mengisi posisi Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri nan ditinggalkan oleh Syahar.

Sementara itu, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suyudi Ario Seto bakal menjabat posisi Kapolda Banten nan baru. Selain itu Sigit juga turut menunjuk Brigjen Whisnu Hermawan sebagai Kapolda Sumatera Utara.

(dis/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional