NasDem Tak Ingin Ada Monopoli Kekuasan di Pilkada Jakarta

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Selasa, 06 Agu 2024 08:15 WIB

Ketua DPP NasDem, Effendi Choirie namalain Gus Choi juga mengingatkan agar tak ada upaya saling menjegal antara partai alias pihak tertentu di Pilkada Jakarta. Ketua DPP Partai NasDem Effendi Choirie mengatakan partainya menginginkan tidak ada monopoli kekuasaan dalam proses dan penyelenggaraan Pilkada serentak 2024, terutama di Jakarta. (CNN Indonesia/Farid)

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua DPP Partai NasDem, Effendi Choirie mengatakan partainya menginginkan tidak ada monopoli kekuasaan dalam proses dan penyelenggaraan Pilkada serentak 2024, terutama di Jakarta.

Pria nan berkawan disapa Gus Choi itu juga mengingatkan agar tak ada upaya saling menjegal antara partai alias pihak tertentu. Dia mau proses politik nan baik sehingga bisa melahirkan pemimpin nan baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kita mau semuanya halal. Tidak saling menjegal. Semua saya kira mau maju negara ini kita mau maju. Tapi persepsi maju jangan hanya dimonopoli oleh kekuasaan alias nan sedang berkuasa," kata dia di program The Political Show CNN Indonesia, Senin (5/8).

Pernyataan itu disampaikan Gus Choi sekaligus menjawab potensi partainya bakal menarik support dari Anies Baswedan dan berasosiasi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) nan belakangan disebut bakal diikuti partai lain.

Gus Choi menuturkan NasDem telah mengusung Anies di Pilgub Jakarta. Ia pun berambisi keputusan itu tidak berubah hingga resmi didaftarkan ke KPU.

Menurutnya, Anies mempunyai pengalaman nan baik selama lima tahun memimpin Jakarta dan perihal itu sekarang menjadi angan masyarakat.

"NasDem sudah mendeklarasikan Mas Anies untuk cagub DKI. Dan mudah-mudahan konsisten sampai pencalonan," katanya.

Meski begitu, Gus Choi tak membantah partainya hingga sekarang belum memberikan surat keputusan (SK) resmi support kepada Anies. Menurut dia, SK partainya kepada Anies hanya tinggal menunggu waktu dan momentum nan tepat.

"Tidak sengaja mengulur. Ini tinggal nunggu waktu aja. Cari momentum nan tepat. Momentum nan tepat itu kan, hari itu ada maknanya. Weton ada maknanya. Kita nunggu," katanya.

(thr/fra)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional