TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat angsuran perbankan mengalami pertumbuhan dua digit sebesar 10,85 persen secara tahunan alias year on year (yoy) per September 2024. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyebut keahlian intermediasi perbankan tumbuh positif dengan profil akibat nan tetap terjaga.
“Pertumbuhan angsuran tetap melanjutkan double digit growth sebesar 10,85 persen yoy, sebleumnya adalah 11,40 persen, menjadi 7.579,25 triliun,” kata dia saat konvensi pers daring Hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK pada Jumat, 1 November 2024.
Dana pihak ketiga alias DPK perbankan tercatat tumbuh sebesar 7,04 persen yoy menjadi sebesar 8.720,8 triliun per September, sementara di Agustus lampau sebesar 7,01 persen. Dalam perihal ini, giro menjadi kontributor pertumbuhan terbesar.
OJK menilai likuiditas industri perbankan pada Agustus 2024 sangat memadai, dengan rasio perangkat likuid non core deposit (NCD) dan perangkat likuid DPK masing-masing sebesar 112,66 persen dan 25,4 persen. Kedua jumlah tersebut tetap berada di atas periode masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.
Sementara itu, kualitas angsuran dinilai tetap terjaga dengan rasio angsuran macet alias non performing loan (NPL) gross sebesar 2,21 persen. Pada Agustus lalu, NPL gross tercatat sebesar 2,26 persen sedangkan NPL net sebesar 0,78 persen.
Iklan
Risiko peminjaman alias loan at risk (LAR) menunjukkan tren penurunan menjadi sebesar 10,11 persen, dibandingkan pada Agustus saat tercatat 10,17 persen. “Rasio LAR tersebut juga mendekati level sebelum pandemi ialah sebesar 9,93 persen pada Desember 2019,” ujar Dian.
Secara umum, tingkat profitabilitas bank alias return on assets (ROA) meningkat ke 2,73 persen dibandingkan 2,69 persen pada Agustus lalu. Menurut OJK, perihal ni menunjukkan keahlian industri perbankan tetap resilien dan stabil.
“Hal ini juga tercermin dari permodalan alias CAR (capital adequacy ratio) nan tinggi dan meningkat menjadi 26,85 persen, sementara Agustus nan lampau tercatat ada di kisaran 26,69 persen dan menjadi alas mitigasi akibat nan kuat di tengah ketidakpastian dunia dewasa ini,” ujar Dian.
Pilihan Editor: BPOM Sebut Uji Sampel Anggur Shine Muscat Rampung Minggu Malam, Senin Diumumkan