TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan alias OJK memperkirakan nilai transaksi perdagangan digital pada 2023 mencapai lebih dari Rp 500 triliun. Jumlah itu berasas info dari Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) nan mempunyai personil dari 382 perusahaan fintech.
“Masifnya percepatan transformasi digital tidak terlepas dari perkembangan Financial Technology alias fintech yang selama ini menjadi jembatan bagi masyarakat nan belum terjangkau oleh jasa finansial konvensional,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital (IAKD), Hasan Fawzi, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Ahad, 13 Oktober 2024.
Karena itu, OJK juga mendorong pengembangan dan penguatan industri Inovasi Keuangan Digital untuk menciptakan ekosistem finansial digital nan inklusif, berkepanjangan serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Hasan menjelaskan perkembangan teknologi telah menghadirkan beragam perubahan signifikan, terutama di bagian keuangan. Pada saat ini telah memasuki Digital Transformation 5.0, nan tidak hanya berfokus pada mengambil teknologi canggih tetapi juga menempatkan kepintaran manusia dan nilai sosial sebagai pusat dari penemuan teknologi.
“Transformasi digital ini diharapkan bisa menjawab tantangan dalam meningkatkan inklusi finansial dengan menghubungkan penemuan teknologi dengan kebutuhan nyata masyarakat dan membuka kesempatan ekonomi nan lebih luas bagi semua lapisan," kata Hasan.
Tak hanya itu, Hasan mengatakan OJK mengambil langkah proaktif dengan mengeluarkan beragam kebijakan dan izin mengenai dengan pengembangan dan penguatan industri IAKD di tengah pesatnya transformasi digital.
Langkah itu di antaranya dengan menerbitkan POJK Nomor 3 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan dan menerbitkan Roadmap Pengembangan & Penguatan IAKD 2024- 2028. Peta jalan ini bermaksud untuk meletakkan dasar atas rencana kerja strategis nan bakal dilakukan oleh OJK dalam mengembangkan dan memperkuat sektor IAKD.
Iklan
Sementara itu, Hasan juga menyampaikan konsep Pentahelix Innovation Hub ialah pentingnya kerjasama antara lima komponen utama dalam pengembangan inovasi, ialah akademisi, pemerintah, pelaku industri, masyarakat, dan media. Setiap komponen mempunyai peran krusial dalam menciptakan penemuan nan inklusif dan berkelanjutan.
Menurut Hasan, kerjasama lintas sektor ini bakal menjadi sinergi nan baik dalam mengembangkan teknologi keuangan. Pemerintah, kata dia, menyediakan izin untuk mendukung inovasi, akademisi berkedudukan riset, dan industri menerapkan hasilnya ke jasa finansial nan nyata.
“Masyarakat sebagai pengguna jasa ikut aktif berperan-serta dalam pengembangan, dan media membantu menyebarluaskan info serta edukasi," kata Hasan.
Acara Digination Day 2024 merupakan upaya kolaboratif OJK dengan stakeholder untuk bersama-sama membangun Industri Jasa Keuangan nan lebih kuat dan siap menghadapi tantangan teknologi masa depan.
Sumsel Digination Day 2024 merupakan bagian dari penyelenggaraan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) dan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Tahun 2024. Rangkaian aktivitas berupa Exhibition and Career Day, Seminar ITSK, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto, Robotics Performance, Leader's Inspiring Talk, dan Youth Competition.
Pilihan Editor: Terpopuler: Daftar Menteri Jokowi nan Dikabarkan Lanjut di Kabinet Prabowo, Manoj Punjabi Jadi Direktur Utama Net TV