Ojol Korban Klitih di Bantul Kabur dengan Celurit Menancap di Bahu

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang pengemudi ojek online (ojol) pengantar makanan di Kabupaten Bantul, DIY, diduga jadi korban tindakan kejahatan jalanan alias nan kerap disalahartikan dengan istilah klitih, saat hendak mengantar pesanannya, Minggu (2/6) awal hari.

Senjata tajam berupa celurit nan dipakai pelaku untuk melukai apalagi sampai tertinggal alias menancap di bahu korban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menjelaskan, peristiwa bermulai ketika pengemudi ojol berjulukan Tegar Saputra (17), penduduk Sewon, Bantul, sedang mengantar pesanan makanan ke pelanggannya di Kantin PP Al Imdad 2 Pajangan, Bantul, sekitar pukul 03.00 WIB.

Korban saat itu tidak sendirian. Ia berboncengan dengan saksi berjulukan Yoga (15), seorang pelajar kelas VIII SMP.

Sesampainya di Jalan Pemuda, Dusun Teruman Rt 02 Bantul, keduanya berhadapan dengan rombongan nan menaiki sekitar tujuh sepeda motor. Menurut keterangan saksi, mereka kemudian berbalik arah dan mengejar dirinya serta korban.

"Selanjutnya salah satu dari rombongan melakukan pembacokan kepada korban," kata Jeffry dalam keterangannya, Minggu pagi.

Menurut Jeffry, setelah melakukan pembacokan, rombongan tetap tetap melakukan pengejaran terhadap saksi dan korban sampai Lapangan Sepakbola Cepit, Pendowoharjo. Korban dikejar dengan kondisi celurit milik pelaku nan tetap menancap di bahunya.

"Tertancap di bahu sebelah kanan," terang Jeffry.

Kata Jeffry, rombongan pelaku sudah tak lagi mengejar sesampainya korban dan saksi di Lapangan Cepit. Keduanya lantas menuju ke RS PKU Muhammadiyah Bantul untuk melakukan perawatan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan media, ujung celurit tadi masuk ke tulang skapula korban dan meninggalkan luka sedalam 4 centimeter.

Dengan kondisi tersebut, korban rencananya dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito, Sleman untuk penanganan lebih lanjut. Sementara polisi tetap mendalami peristiwa ini.

(kum/wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional