Operasi Pencarian Korban Longsor Gorontalo Dihentikan, 17 Orang Hilang

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Makassar, CNN Indonesia --

Operasi pencarian terhadap korban longsor di area tambang emas tanpa izin di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, dihentikan, Sabtu (13/7).

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Heriyanto mengatakan sesuai standar operasional prosedur (SOP) operasi hanya dilaksanakan selama tujuh hari dan setelah itu kudu ditutup.

"Kami telah melaksanakan rapat antarpimpinan lembaga mengenai dan sepakat menutup operasi pada Sabtu hari ini," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah personel melakukan operasi SAR hari ke tujuh, seluruhnya bakal ditarik dan segera digelar apel penutupan di Posko SAR terpadu.

Terkait dengan sisa korban, kata dia, andaikan ditemukan maka operasi SAR kembali dibuka atas dasar data-data nan akurat, jelas, serta info nan disampaikan oleh pihak family korban maupun pemerintah wilayah setempat.

Satu perihal nan menjadi pertimbangan para ketua lembaga untuk menutup operasi SAR ialah tidak jelasnya info dari pihak family nan mengaku personil keluarganya tetap tertimbun material longsor di lokasi.

"Sampai saat ini, korban meninggal 26 orang dan lenyap 17 orang," ungkap Heriyanto.

Di sisi lain, family para korban longsor di area tambang rakyat di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo mengaku kecewa operasi SAR ditutup.

Salah satu family korban longsor, Ihwan Husain mengatakan saat ini tetap ada keluarganya dan juga korban lain nan tertimbun di area tambang dan belum ditemukan. Oleh lantaran itu tak sepatutnya operasi SAR ditutup.

"Kami merasa tidak senang dan keberatan, pemerintah tidak sepatutnya menghentikan pencarian," kata dia.

Ia mengatakan argumen pemerintah wilayah menghentikan operasi SAR tidaklah tepat lantaran letak alias tempat pencarian para korban sudah jelas, apa lagi kondisi alam dan cuaca saat ini sudah membaik.

Selain itu, agunan untuk personel nan melaksanakan operasi SAR seperti makanan, minuman, hingga sarana prasarana penunjang nan memadai juga telah tersedia.

Menurut dia, pencarian korban adalah misi kemanusiaan. "Mereka juga manusia nan sudah kami anggap saudara, dan di sinilah tingkat perikemanusiaan kita dipertanyakan. Maka dari itu kita terpanggil," katanya.

Ia berbareng family korban nan belum ditemukan lainnya berambisi dan bermohon kepada pemerintah agar operasi SAR dapat terus dilaksanakan sampai family mereka ditemukan.

Jika pada akhirnya pemerintah maupun unsur mengenai tetap tidak melanjutkan operasi SAR, maka dia dan family korban berbareng penambang lainnya bakal melakukan pencarian secara mandiri.

"Persoalan kondisi family kami seperti apa nantinya, itu tidak masalah. Walaupun tinggal tulang belulang, nan krusial tetap bisa kami temukan," imbuhnya.

(Antara/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional