TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Visionet Internasional (OVO) Karaniya Dharmasaputra buka bunyi usai platformnya dituding telah memfasilitasi gambling online oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Karaniya mengatakan OVO tidak memfasilitasi dan bekerja sama dengan penyelenggara alias bandar judi online.
“Kami tegaskan bahwa OVO tidak memfasilitasi aktivitas pertaruhan online dan tidak mempunyai kerja sama apapun dengan penyelenggara alias pun bandar gambling online,” kata Karaniya dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 12 Oktober 2024.
Berdasarkan info Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) nan diterima Kemenkominfo, ada lima perusahaan dompet digital tersebut adalah PT Espay Debit Indonesia Koe (DANA), OVO, PT Dompet Anak Bangsa (GoPay), PT Fintek Karya Nusantara (LinkAja), serta PT Airpay International Indonesia (ShopeePay).
Karaniya mengatakan akun duit elektronik dan bank nan digunakan adalah milik pihak-pihak nan tidak bertanggung jawab. Dia menyebut pihak ini juga menyalahgunakan OVO tanpa sepengetahuan, dan tanpa melalui kerja sama resmi apapun dengan platformnya.
Tak hanya itu, dia mengatakan OVO tidak menoleransi segala corak penyalahgunaan atas jasa di paltformnya. Senyampang, OVO secara proaktif mencegah kejahatan transaksi finansial digital dan mendukung upaya pemerintah dan abdi negara norma dalam memberantas gambling online.
“Kami juga telah dan terus melakukan pemblokiran terhadap transaksi dan akun-akun nan teridentifikasi sebagai pelaku dan bandar gambling online,” kata dia.
Sementara itu, Karaniya menyebut OVO juga rutin mendeteksi dan melaporkan transaksi mencurigakan kepada PPATK. Senyampang, OVO juga memblokir baik terhadap transaksi maupun akun nan terkonfirmasi terlibat judi online.
Tak hanya itu, OVO juga mengawasi para pengguna jasa nan mendaftar di platform. Untuk memastikan keamanan pada platform, Karaniya mengatakan OVO mengecek KTP ke Dukcapil nan disertai dengan pemadanan biometrik serta screening terhadap Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris (DTTOT), Weapon Mass Destruction (WMD), Politically Exposed Person (PEP), sanction, serta melakukan penilaian berbasis akibat terhadap pengguna jasa baru.
“Secara aktif melakukan patroli siber untuk menyusur situs gambling online dan transaksi gambling online, serta membikin daftar pantau nan terus diperbarui. Kami melaporkan daftar tersebut secara mingguan kepada Kominfo agar dapat diblokir,” kata dia.
OVO, kata Karaniya, juga bekerja sama dengan pemerintah dan regulator untuk memberi edukasi kepada pengguna platform. Edukasi itu disampaikan melalui akun media sosial, aplikasi OVO, serta forum-forum publik.
Profil OVO
Iklan
Dilansir dari Perpustakaan Universitas Multimedia Nusantara, PT Visionet Internasional, nan lebih dikenal sebagai OVO, adalah salah satu perusahaan teknologi finansial (fintech) terkemuka di Indonesia. Didirikan pada September 2017, OVO merupakan anak perusahaan dari Lippo Group, salah satu konglomerat terbesar di Indonesia.
Sejak awal berdirinya, OVO bermaksud untuk menjadi platform pembayaran digital nan mudah digunakan, aman, dan dapat diandalkan untuk mendukung transaksi non-tunai dan beragam jasa finansial di seluruh negeri.
Meskipun awalnya didirikan di bawah naungan Lippo Group, OVO bisa berdiri sendiri dan berkembang pesat di bawah bendera PT Visionet Internasional. Dalam waktu singkat, OVO tumbuh menjadi salah satu unicorn Indonesia, mencapai valuasi lebih dari satu miliar dolar AS pada Oktober 2019.
OVO menyediakan dua jasa utama nan membedakannya dari platform pembayaran lainnya: OVO Cash dan OVO Points. OVO Cash adalah fitur utama nan memungkinkan pengguna melakukan beragam transaksi non-tunai, termasuk pembayaran di merchant online dan offline, top-up, serta transfer biaya antar pengguna.
Selain itu, OVO juga menawarkan program loyalitas nan menarik, ialah OVO Points, nan memungkinkan pengguna untuk mendapatkan poin setiap kali mereka melakukan transaksi di merchant rekanan. Poin ini bisa dikumpulkan dan digunakan sebagai metode pembayaran di merchant nan bekerja sama dengan OVO.
OVO juga menyediakan dua kategori keanggotaan bagi penggunanya, ialah OVO Club dan OVO Premier. Pengguna OVO Club dapat menyimpan saldo maksimal hingga Rp 2.000.000, sementara pengguna OVO Premier mempunyai pemisah saldo nan lebih tinggi, ialah Rp 20.000.000. OVO Premier juga menawarkan fitur tambahan seperti transfer antarbank secara gratis.
Keberhasilan OVO sebagian besar didorong oleh pendekatannya nan terbuka terhadap kerja sama dengan beragam sektor industri. Strategi open ecosystem nan diterapkan OVO membikin platform ini menjadi pilihan utama bagi banyak mitra bisnis. D
Dua dari kemitraan terbesar OVO adalah dengan Grab, platform transportasi online Tokopedia, salah satu perusahaan e-commerce terbesar di Asia Tenggara. Kemitraan dengan Grab memungkinkan pengguna Grab untuk menggunakan OVO sebagai metode pembayaran di aplikasi mereka, sementara kerja sama dengan Tokopedia memperluas penggunaan OVO dalam ekosistem shopping online. Pengguna OVO dapat melakukan beragam transaksi finansial, mulai dari bayar premi asuransi, iuran BPJS, hingga membeli pulsa dan bayar tagihan listrik.
MICHELLE GABRIELA | ADIL AL HASAN | UMN.AC.ID
Pilihan editor: 5 Layanan Dompet Digital Dicurigai Fasilitasi Transaksi Judi Online, Apa Itu Dompet Digital?