P2G Terima Laporan 466 Guru Honorer Tak Diberi Jatah Mengajar

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mengaku selain menerima kejuaraan pemecatan sepihak, mereka juga menerima kejuaraan dari 466 guru honorer nan tidak diberi jam mengajar.

Kepala Bidang Advokasi Guru P2G Iman Zanatul Haeri menyebut para pembimbing honorer itu tak diberi jam mengajar lantaran jamnya dialihkan ke pembimbing PPPK nan baru masuk. Aduan itu paling banyak dari pembimbing honorer di Jawa Barat.

"Pada bulan Mei sampai Juli ini kami terus berkomunikasi, kami terus mendata dan akhirnya sukses kami kumpulkan ada sekitar 466 kasus pembimbing honorer di sekolah nan jamnya tergeser sehingga dia non, tidak punya jam mengajar," kata Iman di instansi LBH Jakarta, Rabu (17/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Iman, dinas pendidikan kudu memikirkan juga nasib pembimbing honorer. Sebab banyak pembimbing honorer nan menjadi kebingungan.

"Bagi pembimbing honorer jam mengajar itu adalah nyawa mereka, lantaran tidak ada argumen mereka di sekolah jika tidak ada jam mengajar," ujarnya.

Saat ini, Iman tambah keheranan lantaran guru-guru honorer justru banyak nan dipecat sepihak dan dapodiknya dinonaktifkan.

Imbasnya, pembimbing honorer tidak bisa mendaftar Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) lantaran sudah tak terdaftar lagi di dapodik.

"Mereka juga tidak diberikan kesempatan untuk berkompetisi, untuk ikut seleksi PPPK. Jadi kami kira ini sangat tidak berkeadilan," ucapnya.

Sebelumnya, P2G menerima laporan 107 pembimbing honorer di DKI Jakarta nan diberhentikan sepihak oleh sekolah tempat mereka mengajar. Pemberhentian sepihak dilakukan bertepatan dengan dimulainya tahun aliran baru pada awal Juli.

Iman Zanatul Haeri ratusan pembimbing nan diberhentikan itu berasal dari tingkat SD, SMP hingga SMA.

"Pada 5 Juli alias pada minggu pertama masuk sekolah negeri tahun aliran baru 2024/2025 di DKI Jakarta, para pembimbing honorer mendapatkan pesan horor. Yaitu bahwa mereka sejak hari pertama masuk menjadi hari terakhir berada di sekolah," kata Iman, Selasa (16/7).

Iman mengatakan para kepala sekolah mengirimkan blangko 'Cleansing Guru Honorer' kepada para pembimbing honorer agar mereka isi.

Terkait itu, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta membantah memecat ratusan pembimbing honorer secara sepihak. Disdik DKI mengaku tengah melakukan penataan pembimbing honorer.

"Jadi, bukan dipecat. Kami melakukan penataan dan penertiban dalam rangka agar para pembimbing itu betul-betul tertib," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Budi Awaluddin di Balai Kota DKI, Rabu (17/7).

(yla/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional