Partai Koalisi Pilpres AMIN Tinggalkan Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Medan, CNN Indonesia --

Partai koalisi pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Pilpres 2024 meninggalkan mantan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi. Tak satupun partai koalisi AMIN tersebut memberikan support kepada Edy Rahmayadi maju di Pilgub Sumut 2024.

Saat Pilpres 2024, tercatat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai NasDem berkoalisi mengusung Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar. Saat itu, Edy Rahmayadi didapuk menjadi Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) AMIN di Sumatera Utara.

Namun ketiga partai tersebut lebih memilih mendukung mantu Presiden RI Bobby Nasution di Pilgub Sumut 2024. NasDem merupakan partai pertama nan meninggalkan Edy Rahmayadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh mengatakan jika partainya sudah menentukan arah support pada Pilgub Sumut 2024 dengan mengusung Wali Kota Medan Bobby Nasution.

NasDem juga memberi kebebasan kepada Bobby Nasution untuk mencari bakal calon wakil gubernur Sumut nan mendampinginya. Langkah NasDem diikuti oleh PKB nan juga mendukung Bobby Nasution.

Edy Rahmayadi memang sempat mengikuti tes Uji Kelayakan dan Kepatutan (fit and proper test) di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Akan tetapi, PKB lebih memilih memberikan support ke Bobby Nasution.

Penyerahan rekomendasi ke Bobby Nasution pun langsung disampaikan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid di Kantor DPP PKB, Cikini, Jakarta Pusat.

Belakangan, PKS juga mengikuti langkah NasDem dan PKB. Padahal dalam beberapa kesempatan, Edy Rahmayadi kerap datang dalam aktivitas nan diadakan PKS. PKS juga memberikan sinyal bakal mengusung Edy Rahmayadi.

Namun pada akhirnya, PKS lebih memilih untuk mengusung Bobby Nasution. Surat rekomendasi support kepada Bobby Nasution itu langsung diserahkan oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu di DPP PKS.

Meskipun petahana, Edy Rahmayadi menghadapi jalan terjal lantaran belum sukses meyakinkan satupun parpol nan bersedia mengusungnya. Mantan Pangkostrad itu menyatakan mendapat support dari PDIP dan Partai Hanura.

PDIP mempunyai 21 bangku di DPRD Sumut. Sedangkan Hanura memperoleh 5 bangku di DPRD Sumut. Hanya saja kedua partai tersebut belum menyatakan support secara resmi kepada Edy Rahmayadi.

Berbeda dengan Edy, Bobby Nasution langsung mendapat 'karpet merah' dari delapan partai politik antara lain Gerindra, Golkar, PAN, NasDem, Demokrat, PPP, PKB dan PKS. Otomatis tak ada halangan lagi bagi kader Partai Gerindra itu untuk melenggang di Pilgub Sumut.

Dalam satu kesempatan, Edy Rahmayadi mengaku telah mendaftar ke sejumlah partai politik agar mendapatkan perahu untuk maju di Pilgub Sumut 2024. Akan tetapi hanya PDIP dan Hanura nan berpotensi mengusungnya menjadi bakal calon Gubernur Sumut.

"Semua partai saya datangi, saya berambisi semua partai mau mengusung saya. Tapi suatu realita tidak mau partainya, nan tetap mau sama saya adalah salah satunya PDIP dan Hanura," ujar Edy Rahmayadi di Kantor Pemenangnya di Jalan Sudirman, Rabu (31/7/2024)

Mantan Pangkostrad itu menyebut support nan diberikan PDIP dan Hanura kepadanya juga belum dalam corak B1-KWK alias blangko nan diajukan ke KPU sebagai salah satu syarat maju menjadi calon gubernur.

"Saya pikir semua (bakal calon gubernur) belum ada nan dapat, kelak setelah pasti, bakal keluar B1-KWK Insya Allah," jelas Edy.

Meski begitu, Edy menambahkan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) telah memintanya untuk mencari bakal calon wakil gubernur nan bakal mendampinginya di Pilgub Sumut.

"Ini lah sedang kita proses semuanya (pencarian wakilnya), batas waktu deadline nya adalah tanggal 28 Agustus, inilah kita sedang berproses," ungkap Edy.

Setelah mendapatkan dukungan, Edy Rahmayadi juga diizinkan mengibarkan bendera PDIP dan Hanura di rumah pemenangannya. Pengibaran bendera tersebut, tambah Edy menunjukkan kedua partai tersebut kompak untuk mengusungnya.

"Dalam proses ini sudah boleh berkenan mengibarkan bendera, itulah bendera PDIP dan Bendera Hanura dikibarkan di pos pemenangan Edy Rahmayadi, ini nan terjadi. Saya pikir semuanya melangkah dengan baik," bebernya.

(fnr/DAL)

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional