ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Jumat, 21 Jun 2024 12:32 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Moh Mukri menganggap tak etis jika lambang organisasi Nahdlatul Ulama (NU) nan dipelesetkan menjadi 'ulama nambang'.
"Jadi itu enggak etis lah ya. Orang nan melakukan itu tak etis," kata Mukri kepada CNNIndonesia.com, Jumat (21/6).
Mukri juga tak mengetahui siapa pihak nan melakukan editing terhadap logo NU tersebut. Ia hanya menilai orang tersebut mempunyai sikap tak setuju jika NU mendapatkan izin tambang dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi saya lihat orang itu jealous NU nerima tambang. Orang itu enggak mau NU jadi ormas nan kuat," kata dia.
Mukri optimistis izin tambang nan diberikan kepada NU bakal mempunyai banyak faedah bagi penduduk NU ke depannya. Terlebih, dia menyinggung NU sudah banyak kontribusinya bagi Indonesia sejak sebelum merdeka.
Meski begitu, Mukri mengatakan PBNU belum menentukan sikap apakah bakal melaporkan akun nan mengubah logo NU tersebut ke depannya. Ia hanya menilai NU sudah kerap kali dikritik jika berbeda sikap dengan pihak manapun.
"Jadi hal-hal nan menjadi keputusan NU baru di kemudian hari baru diakui sangat visioner. Orang beda boleh tapi kita jangan kembangkan narasi kebencian," kata dia.
Sebelumnya beredar lambang NU dipelesetkan di media sosial. Bagian ornamen bintang sembilan nan dibubuhi tulisan Rp dan Dolar Amerika Serikat. Kemudian terdapat tulisan 'Ulama Nambang'.
Melihat perihal itu, penduduk Surabaya, Ali Mahfud (50) melaporkan akun X @pasifisstate ke polisi atas dugaan pelecehan terhadap lambang NU.
Sebagai Nahdliyin, dia merasa prihatin ada pihak nan tak bertanggungjawab mempelesetkan logo organisasi para ulama.
(rzr/isn)
[Gambas:Video CNN]