ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Selasa, 13 Agu 2024 14:54 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP mengaku turut mendengar berita dua menterinya bakal dicopot dalam wacana kocok ulang kabinet Joko Widodo atau reshuffle nan menguat dalam beberapa waktu terakhir.
Ketua DPP PDIP, Deddy Yevry Sitorus mengaku mendengar berita tersebut sejak pekan lalu. Semula, pergantian kata dia hanya menyasar Menteri ESDM Arifin Tasrif. Namun, berita terbaru ada dua menteri PDIP nan masuk daftar.
"Nah, sekarang tambah lagi info, ada namanya Pak Laoly [Menkumham] dan Bu Bintang [Menteri PPPA], kita enggak tahu nan mana," kata Deddy lewat sambungan telepon, Selasa (13/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar tersebut juga dibenarkan oleh narasumber lain di internal koalisi pemerintah.
Meski begitu, menurut Deddy, prinsipnya reshuffle merupakan kewenangan prerogatif Presiden. Dia lantaran itu mengaku tak mempermasalahkannya. Menurut dia, PDIP sejak awal hanya berkomitmen untuk terus mengawal pemerintahan Presiden Joko Widodo hingga akhir.
"Kecuali memang merasa tidak memerlukan lagi. Kalau tidak memerlukan lagi itu kewenangan preogatifnya silakan saja. Kita nggak ada masalah," katanya.
Sementara, Juru Bicara DPP PDIP Chico Hakim berambisi reshuffle kabinet ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pihaknya menyoroti masalah ekonomi dalam beberapa waktu terakhir.
Chico mengaku pihaknya juga berambisi agar reshuffle tak hanya dilakukan untuk bagi-bagi jabatan.
"Dan banyak perihal lagi mengenai dengan percepatan IKN yang perlu juga dievaluasi. Jadi hadapan kami reshuffle bukan untuk bagi-bagi jabatan, utamanya juga dengan argumen sinkronisasi dengan pemerintahan ke depan," katanya.
(thr/DAL)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.