CNN Indonesia
Selasa, 21 Mei 2024 05:25 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah menegaskan bahwa partainya tak bakal ikut kombinasi alias cawe-cawe dalam proses penyusunan calon kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Said mengatakan bahwa partainya komitmen untuk menjaga etika. Menurut dia, kabinet sepenuhnya merupakan kewenangan prerogatif presiden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak boleh cawe-cawe di situ. Bagaimana caranya, tidak boleh lah. Etik kudu dibangun oleh kami," kata Said di kompleks parlemen, Senin (20/5).
Saat ditanya soal sikap partainya ke depan, Said tak menjawab tegas. Namun, dia meyakini elite partainya terus membangun komunikasi soal itu.
"Kalau soal PDIP ditunggu alias tidak ditunggu kan komunikasi tetap berjalan. Kan ada komunikasi. Tidak mungkinlah Republik sebesar ini tidak ada komunikasi antar beragam pihak," ujarnya.
Meski begitu, keputusan partai untuk berada di dalam alias luar pemerintahan sepenuhnya menjadi kewenangan prerogatif Ketua Umun Megawati Soekarnoputri. Menurut Said, perihal itu juga tidak bakal dibahas dalam Rakernas partainya nan bakal digelar akhir pekan ini.
"Rakernas tidak dalam forum dalam pemerintahan alias di luar pemerintahan. Karena apa, lantaran itu sudah disepakati itu adalah prerogatif Ibu Ketum," katanya.
PDIP pada Pilpres 2024 lampau mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Namun, pasangan nomor urut 3 itu kalah telak dari Prabowo-Gibran.
Prabowo-Gibran diusung oleh koalisi besar nan dibangun Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, Partai Gelora, Partai Prima, Partai Garuda, hingga PSI.
Meskipun demikian, Prabowo langsung merangkul dua partai nan menjadi lawannya ialah NasDem dan PKB. Kedua partai itu berbareng PKS mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
(thr/fra)
[Gambas:Video CNN]