PDIP Nilai RK-Suswono Bakal Lawan Kotak Kosong atau Calon Boneka

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menantang calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono, melawan kotak kosong di Pilkada 2024.

Djarot mengatakan RK-Suswono nan dideklarasikan Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus otomatis membikin PDIP tidak bisa mengusung calon di Pilgub Jakarta.

"Kami tantang apakah berani pasangan nan deklarasi dengan memborong semua partai itu melawan kotak kosong? Ya, melawan kotak kosong," kata Djarot dalam konvensi pers di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia melanjutkan memang tetap ada kemungkinan KPU DKI Jakarta mengesahkan Dharma Pongrekun-Kun Wardana sebagai calon gubernur dan wakil gubernur dari jalur perseorangan alias independen.

Namun, Djarot menilai Pongrekun dan Kun Wardana tak lebih jadi 'pasangan calon boneka'. Sebab, ada dugaan Pongrekun-Kun mencatut identitas banyak penduduk Jakarta sebagai syarat support mereka.

"Atau ini bakal diloloskan calon independen sebagai calon boneka? Karena banyak sekali ya, ini masukan bunyi dari penduduk nan merasa alias membuktikan KTP-nya di begal. KTP-nya dicatut. Ini sudah pelanggaran sungguh-sungguh menurut saya," ujarnya.

Djarot menegaskan PDIP bakal melawan siapapun pihak nan berupaya merusak demokrasi, khususnya di Jakarta. Sebab, Jakarta merupakan magnet perpolitikan di Indonesia.

PDIP, kata dia, bakal memandang dinamika politik hingga 29 Agustus mendatang soal keputusan mengusung pasangan calon di Pilgub Jakarta 2024.

"Kami lihat kelak sampai 29 Agustus posisi dinamikanya seperti apa. Tapi, percayalah bahwa PDI Perjuangan selalu bersama-sama dengan rakyat, dengan akar rumput kita selalu mendengarkan bunyi rakyat. Jadi kita lihat tanggal 29 Agustus seperti apa posisinya," ucapnya.

Ridwan Kamil dan Suswono diusung KIM plus nan beranggotakan 10 dari 11 partai politik di DPRD DKI Jakarta. Koalisi ini terdiri dari Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, NasDem, PKB, PKS, Perindo, PSI, dan PPP.

PDIP tak bisa mengusung calon sendirian lantaran hanya punya 15 bangku di DPRD DKI Jakarta. Sementara berasas UU Pilkada, dibutuhkan setidaknya 22 bangku untuk mengusung paslon di Jakarta.

Anies Baswedan juga terancam kandas berlayar untuk periode keduanya di DKI Jakarta. Partai-partai nan sebelumnya telah menyatakan support kepadanya tiba-tiba kembali badan dan berlabuh dengan KIM.

(lna/tsa)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional