PDIP Sindir Pidato Infrastruktur Prabowo: Keberlanjutan Cuma Ilusi

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua DPP PDIP, Deddy Yevry Sitorus menangkap sinyal perpecahan antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto ke depan terutama mengenai infrastruktur.

Deddy merespons pidato Prabowo saat memberi pengarahan di aktivitas pembekalan kepada calon perwira remaja (capaja) TNI-Polri 2024, Jumat (12/7). Dalam pidatonya, Prabowo menilai prasarana tak berfaedah jika negara tak utuh.

Menurut Deddy pernyataan itu menunjukkan Prabowo cukup realistis. Dia menilai, proyek prasarana hanya bakal membikin Prabowo tidak bisa mengerjakan janji politiknya.

"Menunjukkan bahwa Prabowo bersikap realistis bahwa proyek-proyek prasarana itu bakal membikin dia tidak bisa mengerjakan janji-janji politiknya," kata Deddy saat dihubungi, Senin (15/7).

Pasalnya, proyek-proyek tersebut terlalu menyantap banyak biaya, sementara ruang fiskal dan keahlian APBN terbatas.

Selain itu, lanjut Deddy, pernyataan itu menunjukkan Prabowo telah kembali ke setelan awal saat dia menjadi musuh politik di 2014-2019. Deddy, karenanya menilai agenda keberlanjutan nan diusung Prabowo tak lebih dari ilusi.

"Ini juga menunjukkan bahwa Prabowo kembali ke setelan awal pemikiran ketika berkompetisi di pemilu 2014 dan 2019. Jadi bisa dikatakan agenda keberlanjutan itu hanya ilusi saja," katanya.

Dalam pidatonya, Prabowo menilai salah satu tujuan bernegara adalah untuk memastikan keberlangsungan negara. Menurutnya, pembangunan bakal menjadi sia-sia jika negara tidak bisa melindungi rakyat.

"Untuk apa, kita bangun gedung-gedung, untuk apa kita bangun pelabuhan, airport untuk apa kita bangun kereta api, untuk apa kita bangun jalan raya, untuk apa kita bangun waduk jika negara ini tidak utuh tidak kondusif tidak terlindungi," kata Prabowo.

(thr/DAL)

[Gambas:Video CNN]