PDIP Usung Anggota DPR Ansy Lema Bakal Cagub NTT

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Rabu, 10 Jul 2024 14:27 WIB

Sekjen PDIP mengatakan dengan keputusan DPP untuk Pilgub NTT tersebut, maka Ansy Lema bakal segera mundur dari posisi di DPR RI. Ilustrasi. Sekjen PDIP mengatakan dengan keputusan DPP untuk Pilgub NTT tersebut, maka Ansy Lema bakal segera mundur dari posisi di DPR RI. (CNNIndonesia/Muhammad Naufal)

Jakarta, CNN Indonesia --

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP resmi mengusung kader mereka di DPR RI, Ansy Lema untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Nusa Tenggara Timur (NTT) 2024.

Surat rekomendasi itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto dalam Rapat Kerja Daerah DPD PDIP NTT, Kupang, Rabu (10/8).

"Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah mengambil keputusan menetapkan kerabat Ansy Lema sebagai calon gubernur NTT nan diusung oleh PDI Perjuangan," kata Hasto lewat keterangan tertulis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan pencalonan itu, Hasto menyebut Ansy Lema bakal mundur sebagai personil DPR Fraksi PDIP. Ansy Lema saat ini merupakan personil Komisi IV DPR nan terpilih pada 2019 untuk wilayah pemilihan (Dapil) NTT II meliputi Pulau Sumba dan Pulau Timor.

Hasto mengatakan Lema mempunyai rekam jejak sebagai aktivis '98. Oleh lantaran itu, sambungnya, pencalonan Lema itu dilakukan Megawati sebagai penghargaan kepada generasi anak muda di masa Orde Baru.

"Bagaimana Ibu Mega menempatkan pergerakan '98, aktivitas nan saat itu menjadi benih-benih dari reformasi, kemudian ditempatkan pada peran nan penting," katanya.

Selanjutnya PDIP, kata Hasto, bakal melakukan komunikasi politik dengan partai lain di NTT untuk membangun kerja sama alias koalisi. Termasuk di dalamnya menentukan calon wakil gubernur pendamping Ansy Lema.

Saat ini, PDIP di NTT mempunyai 9 bangku dari total 65 bangku DPRD. Jumlah itu belum memenuhi syarat 20 persen alias 13 bangku DPRD untuk mengusulkan calon.

Perolehan bangku PDIP sama dengan Gerindra dan Golkar. Di bawah mereka ada NasDem 8 kursi, Demokrat dan PKB masing-masing 7 kursi, PSI 6 kursi, PAN 4 kursi, Hanura 4 kursi, PKS dan Perindo 1 kursi.

(thr/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional