TEMPO.CO, Jakarta - PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) dari Cadangan Investasi Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp 500 miliar untuk pembelian satu unit kapal penumpang baru.
"Kami mengusulkan nilai PMN sebesar Rp 500 miliar untuk pembelian satu unit kapal penumpang baru (new building) untuk menggantikan satu dari 12 kapal penumpang kami nan pada tahun 2024 telah melewati umur teknisnya 30 tahun," ujar Direktur Utama PELNI Tri Andayani dalam Rapat Dengar Pendapat berbareng Komisi XI DPR RI nan dipantau secara daring di Jakarta, Selasa, 2 Juli 2024.
Menurut dia, nilai kapal penumpang nan diasumsikan sebesar Rp1,5 triliun/unit tersebut ditujukan untuk melayari rute penugasan PSO pemerintah dan dapat mengangkut penumpang serta kargo kontainer, kemudian menggunakan teknologi perkapalan terbaru khususnya pada aspek keselamatan kapal.
"Adapun besaran nilai PMN nan kami usulkan dari Cadangan Investasi Tahun Anggaran 2024 adalah sebesar Rp500 miliar nan rencananya bakal dimanfaatkan untuk pembelian satu unit kapal penumpang baru (new building) 2 in 1 dengan kapabilitas 1.000 penumpang dan 75 kontainer," katanya.
Sedangkan kekurangannya sebesar Rp1 triliun, lanjutnya, bakal diusulkan oleh Pelni pada PMN Tahun Anggaran 2025.
Usulan PMN tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa pertimbangan ialah umur armada kapal di atas 30 tahun sebanyak 12 kapal alias ekuivalen 46 persen dari 26 kapal penumpang nan Pelni miliki, di mana semakin bertambahnya umur teknis kapal tentunya memberikan akibat resiko nan semakin meningkat pada aspek keselamatan.
Kemudian akibat inefisiensi nan juga semakin meningkat pada aspek operasional serta teknis nan pada akhirnya bakal meningkatkan beban PSO bagi pemerintah.
Iklan
Pertimbangan kedua adalah sebagai negara kepulauan, untuk menjamin aksesibilitas dan konektivitas masyarakat antar pulau di seluruh wilayah Indonesia, pengangkutan penumpang melalui moda transportasi laut menjadi perihal nan sangat krusial dan kudu terus dilakukan.
Sebagai informasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengusulkan suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp6,1 triliun untuk 4 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Bank Tanah.
Pengajuan PMN senilai Rp6,1 triliun tersebut diambil dari Cadangan Pembiayaan Investasi. Adapun 4 BUMN tersebut mencakup PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Industri Kereta Api (INKA), PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI), PT Hutama Karya (HK), dan Badan Bank Tanah (Bank Tanah).
Sri Mulyani merinci, pengajuan PMN untuk KAI sebesar Rp2 triliun, INKA Rp965 miliar, PELNI sebesar Rp500 miliar, Hutama Karya Rp1 triliun serta Bank Tanah Rp1 triliun.
Pilihan Editor: Rumah Pensiun Jokowi Mulai Dibangun, Cek Harga Tanah di Sekitarnya