Pembentukan Satgas Impor Ilegal, Menteri Zulhas: Untuk Shock Therapy

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku terpaksa membentuk satuan tugas (Satgas) pengawasan peralatan impor ilegal. Menurut dia, persoalan terpuruknya industri dalam negeri lebih kompleks dari sekadar serbuan peralatan impor nan tak alim aturan.

“Satgas itu pasti tidak bisa menyelesaikan (masalah). Enggak mungkin dengan Satgas beres. Kalau gitu ngapain repot-repot (susun kebijakan), bikin aja Satgas. Itu Satgas terpaksa untuk shock therapy,” ujar politikus nan berkawan disapa Zulhas itu saat ditemui Tempo di kantornya di Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta Pusat, Senin, 23 September 2024.

Zulhas menjelaskan, Satgas dibentuk pemerintah berbareng sejumlah asosiasi untuk tujuan jangka pendek. Sebab menurut dia, impor terlarangan itu seperti penyakit. Jika telah sering diberantas oleh Satgas, lama kelamaan impor terlarangan bakal menjadi imun alias kebal. Modus operandi nan digunakan importir untuk menyelundupkan peralatan impor terlarangan semakin beragam.

“Nah ini (impor ilegal) sama juga, hanya enggak ada pilihan. (Satgas) pilihan terpaksa. Ya jika bisa ngerem satu dua bulan. Persoalan kita itu bukan Satgas alias tidak Satgas. Persoalan kita sebenarnya secara komprehensif tuh banyak masalahnya,” katanya.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu sebelumnya pernah mengumpamakan impor terlarangan nan masuk dalam underground economy alias ekonomi bawah tanah seperti kuman. Musababnya, setelah Satgas Impor Ilegal memberantasnya, ekonomi bawah tanah itu justru menjadi semakin kuat.

Iklan

“Selesai Satgas tambah kuat dia, tambah canggih. Bukan hilang. Dimatikan tambah kuat lagi,” kata Zulhas saat membuka Forum Koordinasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perdagangan Pusat dan Daerah di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu, 21 Agustus 2024.

Zulhas menjelaskan, modus importasi terlarangan terus berkembang menjadi semakin canggih. Dia mencontohkan ketika gerai-gerai tutup akibat penindakan Satgas, para importir terlarangan membuka gerai secara online. Barang-barang impor terlarangan itu mereka simpan di dalam warehouse. Namun, warehouse itu beraksi tanpa bayar pajak.

Menurut Zulhas, mereka bermarkas di sejumlah pertokoan besar, seperti di Tanah Abang dan Mangga Dua. Dia mengatakan peningkatan kapabilitas krusial untuk memberantas modus-modus importasi terlarangan nan terus berkembang ini. “Sambil kita membenahi sistemnya. Diperbaiki, dibenahi, tetapi ada penegak norma nan tegas,” katanya.

Pilihan Editor: Kubu Anindya Ungkit Keterlibatan Jokowi dalam Munas Kadin 2021, Ini Kronologinya

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis