Pemberdayaan BRI Bikin Bisnis Salak di Sumut Melejit

Sedang Trending 4 minggu yang lalu

INFO BISNIS – Salak pondoh tumbuh subur di Desa Kutambaru, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Salak pondoh menjadi produk penjualan utama bagi para warga. Salak pun menjadi salah satu aspek krusial dalam peningkatan perekonomian masyarakat desa di sana.

“Berawal pada tahun 2005 di kampung kami kebanyakan orang-orang menanam salak. Seiring berjalannya waktu, nyaris satu kampung menjadi petani salak semua UAK.” Kata Wulan, personil  Kelompok Tani Jaya Lestari.

Salak nan terkenal manis ini menjadi sebuah keberhasilan budidaya dan memberikan akibat positif, menjadikan perekonomian Desa Kutambaru semakin baik. Salak pondoh nan dikembangkan oleh golongan ini tidak hanya membantu para petani, tetapi juga menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Dengan nilai jual Rp15.000- Rp18.000 per kilogram, produk salak pondoh dari Desa Kutambaru sekarang semakin dikenal dan diminati di pasar lokal maupun luar daerah.

Peminat nan paling banyak ialah konsumen dalam negeri, misalnya Aceh. Tetapi salak dari golongan ini juga diekspor keMalaysia dan Thailand. Adapun panen dilakukan setiap 2 minggu sekali dengan hasil mencapai 1-1,5 ton sehingga omzetyang dihasilkan mencapai Rp30 juta per bulan.

Wulan bercerita, awal mula klaster tersebut mengenal BRI ialah pada 2010 saat meminjam Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan terus berangsur meningkat hingga saat ini. Pinjaman tersebut menjadi modal awal nan membikin usahanya semakin berkembang.

Wulan juga menuturkan, selama ini nyuluhan inforBRI datang dalam rangka pendampingan, alias memantau perkembangan klaster dibarengidengan pemasi produk-produk BRI. Ia pun berharap, pendampingan dan pemberdayaan dari BRI terusberlanjut. “Semoga kedepan peminjaman modal semakin mudah lantaran kami para petani salak tetap memerlukan modal,” ujarnya.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa Klaster Usaha merupakan pemberdayaan kepada golongan upaya nan terbentuk berasas kesamaan upaya dalam satu wilayah, sehinggatercipta keakraban dan kebersamaan dalam peningkatan maupunpengembangan upaya para anggotanya.

Hingga September 2024 terdapat lebih dari 33.800 klaster usahabinaan BRI nan tergabung dalam program Klasterku Hidupku. BRI sendiri secara proaktif telah melakukan lebih dari 2.300 pemberdayaan berupa training dan support sarana prasaranaproduksi telah diberikan. (*)

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis