Pemerintah Bakal Kembangkan Nuklir sebagai Energi Terbarukan

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut daya nuklir masuk dalam rencana bauran daya terbarukan di Indonesia. Ia juga mengatakan nuklir tidak menjadi opsi terakhir. Sebab, daya ini tersedia dan berpotensi mempercepat capaian sasaran Nationally Determined Contributions (NDC) alias sasaran penurunan emisi gas rumah kaca.

"Tentu saja ada kajian-kajian teknisnya lagi. Harus secara teknis itu reliable, aman, dan kompetitif," ujar Arifin ketika ditemui usai rapat kerja berbareng Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Senin, 8 Juli 2024.

Nuklir juga sudah dimasukan dalam Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan alias RUU EBET. Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi menyebut nuklir tercantum dalam pasal 9. "Sudah masuk dalam perencanaan," kata dia.

Ihwal pemanfaatan nuklir, saat ini Indonesia juga menjalin kerja sama dengan Amerika Serikat untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir alias PLTN. Indonesia mendapat pembiayaan perjanjian hibah sebesar USS 2,3 juta alias Rp 34 miliar untuk pengembangan program.

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi Prio Pambudi mengatakan salah satu teknologi nuklir nan bakal dimanfaatkan adalah reactor modular mini alias Small Modular Reactor (SMR). Pengembangan pembiayaan bakal dilaksanakan di Pantai Gasong, Provinsi Kalimantan Barat. "Kita perlu ada  tambahan sumber daya nan bisa lebih sigap dan lebih tahan lama,” ujar Edi di Kantor Kemenko Perekonomian, kamis 30 Mei 2024.

Edi mengatakan pemerintah telah mengkaji teknologi penggunaan teknologi nuklir SMR untuk kepentingan suppai daya sejak 2023. Karena Indonesia mempunyai smelter cukup banyak dan punya industri nan kapabilitas listriknya besar, termasuk untuk semikonduktor.

Selain Amerika Serikat, kata Edi, pemerintah membuka kesempatan kerja sama pembangkit listrik tenaga nuklir dengan Korea. Sebab, negara tersebut juga mempunyai teknologi nan serupa.

Pilihan editor: Pakar UGM Usul Energi Nuklir untuk Atasi Masalah Kapasitas Transisi EBT

RIRI RAHAYU | ILONA ESTHERINA

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis