TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memperoleh Rp 22 triliun dari lelang Surat Utang Negara alias SUN nan diselenggarakan Selasa, 28 Mei 2024. Total penawaran nan masuk sebanyak Rp 47,1 triliun.
Ada delapan seri surat utang nan dilelang, diantaranya seri SPN03240828, SPN12250529, FR010, FRSDG001, FR0100, FR0098, FR0097 dan FR0102, melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Berdasarkan catatan Direktur Surat Utang Negara atas hasil lelang SUN dipengaruhi beberapa hal. Di antaranya, investor condong wait and see pasca rilis rapat The Federal Open Market Committee alias FOMC akhir pekan lalu, nan menunjukan kebijakan menahan suku bunga tinggi Bank Sentral Amerika lebih lama alias higher for longer.
Selain itu, situasi dunia tetap dibayangi tensi geopolitik nan condong meningkat di timur tengah dan perang Rusia-Ukraina nan belum reda. Namun, minat penanammodal pada lelang hari ini tetap cukup tinggi dipengaruhi perekonomian domestik nan cukup positif dan keahlian APBN hingga bulan April tetap solid dengan surplus sebesar Rp75,7 triliun alias 0,33 persen dari PDB.
Pemerintah kembali menawarkan seri Sustainable Development Goals (SDGs) Bond FRSDG001, pada lelang SUN hari ini dan mendapat respon positif dari penanammodal dengan penawaran masuk alias incoming bids sebesar Rp1,63 triliun alias 3,46 persen dari total penawaran.
Iklan
Total tawaran masuk dari penanammodal asing pada lelang SUN kemarin meningkat tipis menjadi Rp 6,92 triliun dari Rp 6,38 triliun pada lelang sebelumnya. Mayoritas dari incoming bids tersebut berada pada seri SUN tenor menengah alias lima tahun sebesar Rp3,22 triliun. Minat penanammodal tetap dominan pada seri SUN tenor 5 dan 10 tahun.
Dengan mempertimbangkan imbal hasil Surat Berharga Negara nan wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024, dan kondisi kas negara terkini, Pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp22 triliun pada lelang SUN kemarin. Lelang publikasi surat utang negara selanjutnya bakal dilaksanakan pada 11 Juni 2024.
Pilihan Editor: Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN