Pemprov Jatim Tangani Sungai Kemuning Sampang, Klaim Tak Ada Banjir

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Surabaya, CNN Indonesia --

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) mengimbau masyarakat di Kabupaten Sampang, Madura, untuk tidak khawatir banjir jelang memasuki musim hujan di penghujung tahun 2024.

Pasalnya, Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Jatim Baju Trihaksoro mengatakan, selama lima tahun ke belakang pihaknya terus melakukan penanganan dan pencegahan musibah banjir akibat Sungai Kemuning.

Baju menegaskan, penanganan Sungai Kemuning di Sampang, juga sudah jauh membaik dalam lima tahun terakhir. Jika dulu banjir terjadi dalam hitungan hari, maka sekarang dia menyatakan banjir sudah surut dalam hitungan jam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah, jika sebelumnya banjir di Sampang akibat Sungai Kemuning itu bisa memperkuat 3 sampai 4 hari, sekarang sudah surut dalam 1 hingga 2 jam," kata Baju melalui keterangannya, Rabu (2/10).

Capaian penanganan itu, kata Baju, bukan dilakukan dengan sekejap, namun Pemprov Jatim terus berkala melakukan perbaikan prasarana rumah pompa, pemasangan site pile dan juga melakukan normalisasi sungai secara masif selama lima tahun belakangan.

"Jadi problem banjir di Sampang itu sebenarnya lantaran topografi daerahnya nan memang berupa cekungan nan berpotensi banjir. Dan permukaan Sungai Kemuning itu lebih tinggi dari pemukiman," kata Baju.

"Sehingga ketika hujan tiba, satu-satunya langkah untuk mengalihkan air adalah dengan langkah memompa," lanjutnya.

Bayu mengatakan dalam lima tahun Pemprov Jatim melalui Dinas PU Sumber Daya Air melakukan optimasi sebanyak lima rumah pompa. Yaitu di Rumah Pompa Teratai, Rumah Pompa Delima, Rumah Pompa Dagbukor, Rumah Pompa Bahagia, dan Rumah Pompa Kajuk.

Untuk rumah pompa Teratai mempunyai kapabilitas pompa 4,7 ribu liter per detik, rumah pompa Delima 4,7 ribu liter per detik, rumah pompa Dagbukor 9,5 ribu liter per detik, rumah pompa senang 3,6 ribu liter per detik, dan Rumah Pompa Kajuk mempunyai kapabilitas 3,6 ribu liter per detik.

Selain itu, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sejak tahun 2017 juga telah melaksanakan pembangunan CCSP sepanjang 7 kilometer dan normalisasi sepanjang 9 kilometer dengan total anggaran sebesar Rp120 M.

Tidak hanya itu, sejauh ini telah proses pembangunan sudetan di Desa Polagan Sampang, di area hulu sungai. Sudetan ini bakal dibangun sepanjang 3,5 kilometer dengan lebar 26 meter.

"Sudetan ini lokasinya di dekat muara, dekat pintu air Kajuk. Pembebasannya di perkirakan bakal memerlukan anggaran Rp5 miliar dan bakal kita alokasikan di tahun depan," tegas Baju.

Satu proyek sudetan juga bakal dibangun di area Desa Panggung Kecamatan Sampang dengan panjang 12 kilometer dan lebar 60 meter. Proyek ini bakal dikerjakan pemerintah pusat dengan anggaran Rp1 trilliun.

"Terkait penyiapan lahan memang menjadi kewenangan kabupaten, namun Pemprov Jatim bakal memberikan support demi membantu penanganan banjir Kali Kemuning," kata Baju.

Baju mengatakan, normalisasi bakal terus dilakukan. Ada sebanyak delapan perangkat berat nan dibeli unik selama lima tahun terakhir untuk melakukan pengerukan sungai Kemuning.

"Alhamdulillah sekarang sudah tidak ada lagi banjir berhari-hari di Sampang. Namun ke depan kita bakal memaksimalkan penanganan Banjir dengan pembuatan flood way dan juga Bosem," pungkas Baju.

Sebelumnya, Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini berjanji bakal menuntaskan persoalan banjir menahun di Sampang, Madura, Jawa Timur, jika dia terpilih.

Risma, nan pernah menjabat sebagai Wali Kota Surabaya dua periode itu mengunjungi jembatan di Desa Banyumas, Kecamatan Sampang, untuk meninjau kondisi Sungai Kemuning nan kerap meluap saat musim penghujan.

Menurutnya penanganan banjir di Sampang memerlukan pelebaran dan pendalaman sungai, serta pemasangan pintu air nan dilengkapi dengan pompa untuk mengatasi kiriman air dari dataran tinggi dan air pasang laut.

(frd/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional