Pencak Silat Nusa Tenggara Timur sukses finish di posisi 4 tabel klasemen akhir PON XXI Aceh – Sumut 2024 Cabang Olahraga Pencak Silat. Kejuaraan ini berjalan di GOR Veteran Medan, 10-13 September 2024.
Di partai final hari Jumat, 13/9/2024, Andini G. C. Aklis nan turun menghadapi Suci Wulandari (DKI Jakarta) di Kelas A Putri dapat mempersembahkan emas pertama untuk NTT usai menang dengan skor 31-29, serta Antonius E. Tuke Eduk Kelas A Putra dan M. Z. Zikrilah Prasong masing-masing menang dengan skor 31-7 dan 13-13 (head to head) atas pesilat Jawa Timur dan Jawa Barat.
Ronaldo Neno Kelas I Putra dan Jeni E. Kause Kelas C Putri kudu puas dengan lencana perunggu usai kalah di semi-final, sedangkan Kholil Aklis dan Yoseph Watimena sudah gugur di babak perempat final.
Prestasi dan sejarah nan ditorehkan ini adalah catatan terbaik dalam bumi persilatan NTT. Pasalnya, dari 7 atlit tanding nan dikirim, 5 diantaranya sukses mendulang medali.
Ketua Umum Pengprov IPSI NTT, dr. Meserassi Ataupah dalam wawancara via telepon mengungkapkan bahwa atlit-atlit nan bertanding adalah atlit terbaik dari nan terbaik nan dikirim untuk mewakili NTT dalam PON kali ini.
“Ini adalah sejarah baru dan peningkatan bagi pencak silat NTT lantaran bisa mendulang 3 Medali Emas dan 2 Perunggu dibandingkan PON XX Papua. Tentu ini juga tidak terlepas dari pembinaan perguruan dan sentral training atlit nan ada di NTT,” jelasnya.
“Sejak 2 tahun terakhir ini juga, prestasi pencak silat NTT mulai diperhitungkan pada level nasional nan tadinya kita susah menghadapi kontingen unggulan terbukti PON kali ini kita bisa masuk 4 besar. Keberhasilan ini juga tidak lepas atas kombinasi tangan banyak pihak, walaupun dalam persiapan tim pencak silat sangat terbatas, pembimbing dan atlit bisa memberikan nan maksimal untuk NTT,” tutupnya.
NTT juga dijuluki sebagai tim penghancur (Kuda Hitam) oleh kontingen provinsi lain. Dikarenakan bisa mengatasi pesilat-pesilat Pelatnas nan tampil bertanding.
Muhammad Zaki Zikrilah Prasong mewakili atlit silat NTT saat di telepon oleh media ini menyampaikan sejatinya dengan izin patokan baru nan dipakai dalam pertandingan silat, memungkinkan peta kekuatan setiap musuh jadi berimbang. Zaki sapaan akrabnya juga memberikan tanggapan bahwa 2 Emas di partai sebelum dia tampil memberikan motivasi lebih untuk dia juga bisa mempersembahkan Emas ke-3 untuk NTT.
“Selain sasaran saya kudu emas di PON kali ini, saya juga termotivasi dengan keberhasilan teman-teman nan sudah mendapatkan emas di 2 pertandingan sebelum saya. Saya berambisi dengan sejarah nan baru saja kami buat ini, kedepannya kami bisa terus konsisten dan menjadi contoh untuk seluruh insan silat Nusa Tenggara Timur,” harapnya.
Hal nan sama juga diungkapkan Bobby Boimau pembimbing silat NTT. Dia menjelaskan bahwa dalam persiapan menghadapi PON atlit memang dilatih dengan keras dan disiplin sehingga hasil di PON 2024 tim NTT dapat hasil nan maksimal.
“Target kami di PON 2024 adalah 2 lencana emas, tetapi kami bisa dapat 3 lencana emas dan 2 perunggu itu sangat luar biasa bagi saya. Sebetulnya kami bisa saja dapat tambahan lencana emas asalkan pesilat kami Jeni dan Ronal tidak kalah di semi-final,” katanya.
Rencananya kontingen silat NTT bakal bertolak ke Kupang pada Minggu, 15 September 2024.
Post Views: 1