Pengasuh Pesantren di Jatim Ditahan Terkait Kasus Dugaan Pelecehan

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Surabaya, CNN Indonesia --

Hidayatullah Fuad Basyaiban, Pengasuh pondok pesantren Al-Mahdiy di Desa Pagerwojo, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim) ditahan dalam kasus dugaan pelecehan seksual kepada santriwatinya.

Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Agus Sobarnapraja mengatakan, penahanan tersangka dilakukan selama 20 hari ke depan terhitung sejak Rabu (3/7) kemarin.

"Kasus nan diduga dilakukan oleh ketua lembaga tersebut, terhadap nan berkepentingan sudah kami sampaikan bahwa sudah ditetapkan tersangka sebelumnya dan saat ini sudah dilakukan penahanan," kata Agus dikonfirmasi, Jumat (5/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hidayatullah pun terancam jeratan Pasal 82 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo dan Pasal Pasal 60 a alias b UURI nomor 12 tahun 2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual.

"Pelaku pencabulan terancam pidana selama sembilan tahun penjara," ucapnya.

Agus mengatakan, selanjutnya, interogator bakal melengkapi berkas perkara kasus pelecehan seksual itu untuk diproses pelimpahan tahap satu ke jaksa penuntut umum (JPU).

"Saat ini sedang dilakukan proses pemberkasan," ucapnya.

Namun, Agus belum mengungkap kronologi dugaan pelecehan seksual itu. Hal tersebut bakal dia jelaskan nanti.

Diketahui, dugaan pelecehan seksual itu terjadi Januari 2024 lalu. Korbannya adalah santriwati nan tetap duduk di bangku SMP. Usai mengalami pelecehan, korban langsung melarikan diri dari ponpes. Pihak family baru melaporkan kejadian itu ke polisi, dua pekan setelahnya.

Ketua RT setempat Budi Setiawan membenarkan adanya kejadian itu. Kasus tersebut pun membikin penduduk sekitar pesantren marah.

"Dia [pemilik Ponpes Al Mahdiy] melakukan pelecehan seksual kepada santrinya, itu nan membikin penduduk marah," kata Budi.

Kemarahan penduduk itu terlihat dari sejumlah banner nan terpasang di depan Ponpes Al-Mahdiy. Spanduk itu berisi narasi-narasi protes .

"Tutup secepatnya Ponpes Al Mahdiy lantaran sudah meresahkan warga, tidak ada kata tenteram untuk tindak asusila, usir pengasuh Ponpes Al Mahdiy dari Desa Pagerwojo," tulis sejumlah banner nan terpasang. 

(frd/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional