Makassar, CNN Indonesia --
Pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Makassar, Sulawesi Selatan, memberikan sinyal bakal mengusung Ketua Partai Golkar Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi, di Pilkada Makassar 2024.
"Kami sangat yakin, jika mau memenangkan Pilkada Makassar 2024, ya kita berbareng Pak Appi," kata Ketua DPC PKB Makassar, Fauzi Andi Wawo, Kamis (23/5).
Meski begitu, kata Fauzi, penentuan bakal calon kepala nan bakal diusung oleh PKB di Pilkada Makassar mesti melalui mekanisme tertentu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir persyaratan itu arahnya ke pak Appi, tapi sekali lagi tetap ada waktu sampai bulan Juli untuk menentukan. Kita tetap ada proses mufakat dan survey. Hasil itu kita deklarasikan," ungkapnya.
Sementara itu, Appi, nan merupakan mantan CEO PSM Makassar, mengaku sudah mengembalikan blangko pendaftaran bakal calon kepala wilayah di PKB Makassar dan beberapa partai politik nan lainnya.
"Pengembalian sudah di PKB, PKS dan Demokrat dan Golkar," kata Appi.
Majunya Appi di Pilkada Makassar 2024 ini dianggap pesimistis oleh sebagian orang. Pasalnya, di Pilkada 2018 lampau Appi kalah melawan kotak kosong.
Saat itu, Appi berpasangan dengan Rachmatika Dewi dan menjadi pasangan calon tunggal. Nahas, mereka hanya meraup 47 persen suara, sedangkan kotak kosong jadi juara dengan 53 persen suara.
"Biarkanlah orang-orang itu terkungkung dalam pikiran kotornya," ujar Appi.
Dia juga percaya bakal diusung oleh partai berlambang pohon beringin itu. Sebab, surat tugas dari DPP Partai Golkar telah diberikan kepadanya.
"Bukan mengganggu tapi mencoba mengadu nasib, kan sama dengan kita ini mengadu nasib juga tapi jika di Golkar itu ada surat tugas nan turun dari partai nan dianggap potensial, kebetulan di Makassar itu turun ke satu orang saja (Appi), bahwa ada orang mau maju, saya kira sah-sah saja suasana demokrasi," jelasnya.
Terkait calon pendamping di Pilkada Makassar nantinya, Appi mengaku belum berkomunikasi soal itu.
"Saya belum berkomunikasi soal pendamping, lantaran kita mau pastikan partai (pengusung) cukup, jika partainya cukup maka nilai bergeningnya bakal tinggi sehingga dalam proses ini, kita bisa berkomunikasi."
"Artinya pada saat cukup, kita bisa berkomunikasi dengan beberapa pihak nan bisa menambah tingkat elektoral kita, lantaran kita mau menang," pungkasnya.
(mir/arh)