Peta Politik Pilgub Jakarta: Anies, RK, hingga Kaesang

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

DKI Jakarta menjadi salah satu provinsi nan diperebutkan sejumlah partai politik dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024 mendatang. Sejumlah nama calon telah disiapkan dan digaungkan kepada publik.

Pertama, Anies Baswedan. Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini sudah menyatakan kesediaannya untuk kembali menjadi pemimpin di Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies mengaku mau mengembalikan Jakarta sebagai kota nan maju dengan penduduk nan berbahagia. Ini sesuai dengan tagline Jakarta kala Anies memimpin pada 2017-2022 yakni, 'Maju Kotanya, Bahagia Warganya'.

"Kita mau agar Jakarta warganya merasakan kemajuan dan bisa bahagia," ujar Anies di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/6) malam.

Anies saat ini telah mendapatkan support untuk maju memperebutkan bangku Jakarta 1 dari PKS, PKB, PDIP dan NasDem wilayah Jakarta. Meski begitu, dia belum mendapatkan surat rekomendasi support dari tingkat pusat keempat partai tersebut.

Kemudian, Ridwan Kamil. Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 ini sudah mendapat support dari Partai Gerindra dan PAN untuk maju di Pilgub DKI Jakarta 2024.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Transmedia, Jakarta Selatan, Selasa (31/1). (CNNIndonesia/Mundri Winanto)Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut RK sendiri nan meminta untuk maju di Jakarta. (CNNIndonesia/Mundri Winanto)

Meskipun begitu, RK-- sapaan berkawan dari Ridwan Kamil-- belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai pencalonannya tersebut.

Hanya saja, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut RK sendiri nan meminta untuk maju di Jakarta.

"Jadi begini, bahwa kemudian elektabilitas RK di Jawa Barat lebih tinggi, itu memang pada saat ini begitu," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Kamis (20/6).

"Tetapi, silakan dicek bahwa pada waktu itu kan nan minta mau maju Jakarta kan pak Ridwan Kamil," sambungnya.

Partai Golkar nan merupakan kendaraan politik RK menginginkan kadernya tersebut untuk maju di Pilgub Jawa Barat. Partai berlambang pohon beringin ini menilai kans RK lebih besar di Jawa Barat daripada provinsi lain lantaran merupakan petahana.

"Nah, jika kita lihat hasil survei nan sekarang, kita bandingkan antara Ridwan Kamil di Jawa Barat dengan Ridwan Kamil di Jakarta, itu lebih besar peluangnya di Jawa Barat," kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia.

Doli mengatakan elektabilitas RK di Jakarta turun setelah muncul nama Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam bursa calon gubernur.

Kata Doli, elektabilitas RK lumayan tinggi saat memasang iklan "OTW Jakarta". Namun, elektabilitasnya perlahan menurun lantaran muncul saingan kuat.

"Tetapi, begitu nama-nama lain muncul kemudian dicalonkan, didengungkan, muncul nama Anies Baswedan, muncul nama Basuki Tjahaja Purnama, segala macam. Nah, ini menurun elektabilitasnya, jika kita memandang survei hari ini," kata Doli.

Kader PDI-P Basuki Tjahja Purnama namalain Ahok saat berbincang dengan sejumlah organisasi di kafe area Warung Jati, Jakarta, Kamis 8 Februari 2024. CNN Indonesia/Safir MakkiKader PDI-P Basuki Tjahja Purnama namalain Ahok membuka kesempatan untuk kembali mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan partainya tetap menunggu dan memandang hasil survei berbasis ilmiah untuk selanjutnya bisa menetapkan keputusan.

Nama lain nan masuk bursa Pilgub Jakarta adalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Ia membuka kesempatan untuk kembali mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta. Ahok berujar bakal menyiapkan diri dengan membahas isu-isu Jakarta melalui podcast A3 (Ask Ahok Anything).

"Kalau saya dikasih kesempatan menjadi gubernur Jakarta lagi, saya jauh lebih siap dan lebih baik daripada sebelumnya," kata Ahok di Jakarta, Sabtu (22/6).

Meskipun begitu, Ahok mengungkapkan partai pendukungnya, PDIP, tidak lagi mempunyai keistimewaan mengusulkan calon sendiri. PDIP kudu berkoalisi lantaran jumlah bangku di DPRD kurang.

"Saya susah maju Jakarta lagi, ini secara teori ya, lantaran partai pendukung saya itu kemungkinan enggak dapat kerja sama untuk memajukan. PDIP kurang 6 kursi," tutur dia.

Untuk mencalonkan gubernur DKI Jakarta, partai alias campuran partai butuh setidaknya 22 bangku di DPRD DKI Jakarta. PDIP hanya memperoleh 15 bangku DPRD DKI Jakarta pada Pemilu Serentak 2024. Jumlah raihan bangku PDIP di DKI Jakarta merosot dari 25 bangku di Pemilu Serentak 2024.

Calon lain nan digadang-gadang masuk bursa Pilgub DKI Jakarta adalah putra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep.

Nama Kaesang masuk bursa Pilgub Jakarta 2024 selain lantaran modal delapan bangku PSI di DPRD DKI Jakarta, ada pula putusan Mahkamah Agung (MA) mengenai perubahan syarat usia calon kepala daerah.

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep tak bakal mempermasalahkan apalagi melarang adanya kader PSI nan mempunyai sikap politik pribadi dengan mendukung Anies ataupun Ganjar di Pilpres 2024. CNN Indonesia/Damar SinukoKetua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengaku siap andaikan mendapat support dari sejumlah partai politik untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta. (CNN Indonesia/Damar Sinuko)

Kaesang mengaku siap andaikan mendapat support dari sejumlah partai politik untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta. Sejauh ini, Kaesang telah mendapat support dari Partai Gerindra dan PAN.

"Selama memang didukung oleh partai-partai, ya enggak masalah juga," kata Kaesang saat ditemui di Kantor Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jakarta, Jumat (21/6).

Kaesang mengatakan modal maju menjadi gubernur Jakarta tak cukup hanya ketenaran dan elektabilitas. Menurutnya, perlu sosok dengan etos kerja baik untuk masyarakat Jakarta.

Saat ditanya soal wacana maju berbareng petahana Anies Baswedan, Kaesang memberi sinyal menolak. Akan tetapi, dia tak menjelaskan alasannya.

"Selama ini belum ada komunikasi, tapi sekadar info saja ya buat teman-teman semua nan saya kira sudah tahu, pak Anies sama saya ini kan beda ya," ucap Kaesang.

Adapun perolehan bangku di DPRD Jakarta berasas kalkulasi Agung Baskoro selaku pengamat politik Trias Politika.

PKS: 18 kursi
PDIP: 15 kursi
Gerindra: 14 kursi
NasDem: 11 kursi
Golkar: 10 kursi
PAN: 10 kursi
PKB: 10 kursi
PSI: 8 kursi
Demokrat: 8 kursi
Perindo: 1 kursi
PPP: 1 kursi
Total: 106 kursi

Data tersebut tetap dapat berubah lantaran KPU DKI Jakarta belum menetapkan perolehan resmi bangku DPRD DKI Jakarta.

(rys/end)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional