PHRI Soal Usulan Prabowo Jual Perhotelan BUMN: Bagus, Fokus ke Bidangnya Masing-masing

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani memandang positif usulan Presiden Prabowo Subianto nan mau melepas sektor perhotelan di bawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan menjualnya ke pihak swasta.

“Menurut saya bagus, ya. Karena kan masing-masing kudu konsentrasi di bidangnya masing-masing,” tuturnya ketika dihubungi Tempo pada Kamis, 24 Oktober 2024.

Ia mengatakan strategi tersebut dapat berakibat baik untuk bisnis-bisnis inti BUMN lantaran skema pembiayaan nan digunakan berupa asset recycling ialah pendekatan inovatif dalam membiayai proyek prasarana melalui pemanfaatan kembali aset nan sudah ada. “Artinya dia lepas, dia dapat duit cash. Nah, kan bisa diputerin di core business-nya dia,” kata Hariyadi.

Terlebih, hotel nan bakal dijual merupakan hotel nan telah beraksi selama beberapa waktu. Sehingga telah mempunyai nilai tambah nan memberi untung dalam penjualan. “Uangnya bisa dipakai untuk memperbesar korporasi,” ucapnya.

Selain itu, Hariyadi menyebut bahwa perhotelan merupakan upaya jangka panjang. Dengan margin investasi nan tinggi dan yield nan rendah, menurutnya, penjualan hotel-hotel milik BUMN tidak bakal menimbulkan kerugian nan berfaedah bagi para investor. 

“Jadi, menurut saya sih, jika mau dijual bagus saja,” katanya lagi.

Beberapa waktu lalu, Prabowo nan saat itu tetap menjabat sebagai Menteri Pertahanan sekaligus merupakan calon presiden menyebut bahwa Indonesia tidak perlu mempunyai hotel nan dikelola oleh negara alias nan berada di bawah naungan BUMN. Hal itu dia sampaikan saat datang di aktivitas Mandiri Investment Forum 2024 di Hotel Fairmont pada Selasa, 5 Maret 2024. 

Iklan

Ia menyebut nama Erick Thohir selaku Menteri BUMN dalam pernyataannya. “Menurut saya, kita tidak memerlukan hotel milik negara. Bagaimana menurut Anda, Pak Erick? Saya meminta saran Anda. Saya mau meminta persetujuan nan logis dan masuk akal,” kata dia.

Lebih lanjut, Prabowo mengatakan terbuka dengan kerja sama upaya dan investasi. Sehingga, jika ada pihak-pihak nan mau bekerja sama dalam perihal bisnis, dia menyambut dengan tangan terbuka. 

Menanggapi perihal tersebut, Erick Thohir mendukung pernyataan Prabowo itu. Usulan nan berangkaian dengan rasionalisasi dan privatisasi BUMN nan tidak mempunyai peran strategis, termasuk hotel-hotel BUMN. 

Dilansir dari Antara, dia menyatakan mendukung pernyataan Prabowo mengenai keberadaan hotel-hotel BUMN nan dianggap tidak strategis. Ia menerangkan dulunya setiap BUMN memang mempunyai hotel, tetapi sekarang sudah dikonsolidasikan di bawah satu payung, ialah PT Hotel Indonesia Natour (HIN). Sehingga, menurutnya keberadaan hotel-hotel tersebut bukan sesuatu nan signifikan.

Desty Luthfiani berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.

Pilihan Editor: 9 Kesalahan nan Sering Dilakukan Pelancong saat Memesan Hotel

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis