Pj Gubernur Klaim Tak Pernah Larang Forum Air untuk Rakyat di Bali

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Denpasar, CNN Indonesia --

Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, merespons soal tindakan massa mengatasnamakan ormas nan membubarkan paksa hingga mengintimidasi peserta dan pemateri Forum Air untuk Rakyat (People's Water Forum/PWF) di Denpasar sejak awal pekan ini.

Forum nan digelar LSM dan aktivis lingkungan tersebut disebut-sebut merupakan tandingan aktivitas KTT World Water Forum (WWF) nan digelar di Nusa Dua, Bali.

Mahendra menegaskan dirinya tidak pernah memberikan pengarahan lisan maupun tertulis pada pihak manapun guna membubarkan forum air untuk rakyat tersebut. Hal itu diungkapnya merespons pernyataan ada pihak-pihak nan menyatakan mengikuti pengarahan dari Pj Gubernur Bali mengenai pembubaran aktivitas tersebut. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya apalagi tidak tahu ada ormas PGN, apalagi ketemu dengan ketua ataupun pengurus PGN," kata dia, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/5).

Selain itu, Mahendra mengatakan pihaknya tak mempermasalahkan gelaran forum air oleh masyarakat sipil tersebut. Mahendra beranggapan forum ini merupakan kewenangan warganegara untuk berekspresi.

"Kami tidak melarang aktivitas untuk berekspresi menyampaikan pendapat, apalagi dilakukan dalam forum akademik, lantaran agenda PWF tersebut sebenarnya sejalan dengan agenda WWF, ialah sama-sama bermaksud menjaga kesiapan air untuk kelangsungan kehidupan," imbuhnya.

Untuk kritik nan dilontarkan PWF, Mahendra mengatakan itu adalah perihal biasa nan kudu disikapi dengan positif, lantaran pada dasarnya WWF dan PWF mempunyai tujuan nan sama, ialah untuk menjaga kesiapan air guna kelangsungan kehidupan.

"Yang utama, kita semua kudu harus sepakat bersama-sama menjaga situasi di Bali agar tetap aman, shanti, dan nyaman bagi siapapun," ujarnya.

Mahendra Jaya pun memastikan kejadian tersebut tidak mengganggu jalannya arena WWF ke-10 tahun 2024 nan telah dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Kawasan ITDC, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Senin (20/5) lalu.

Sebelumnya, aktivitas The People's Water Forum (PWF) nan dilaksanakan oleh sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan aktivis lingkungan dibubarkan oleh puluhan orang dari salah satu Organisasi Masyarakat (Ormas) di Bali, pada Senin (20/5) kemarin.

Pembubaran itu, dilakukan sebuah hotel di Jalan Hayam Wuruk, Kota Denpasar. Sementara, aktivitas tersebut merupakan sebuah agenda untuk merespons dan mengkritisi perhelatan World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.

Sementara, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menerangkan, pada Senin (20/5) kemarin, ada sekelompok aktivis nan sedang melaksanakan obrolan di dalam ruangan hotel di Jalan Hayam Wuruk Denpasar.

"Tiba-tiba didatangi dan diminta untuk menghentikan kegiatan, menurut salah satu aktivitas yang live di salah satu medsos FB mengaku aktivitas tersebut diminta untuk dihentikan oleh golongan (ormas) dan mengaku spanduk-spanduknya diturunkan dan dibawa," kata Kombes Jansen, Senin (21/5).

Tak berakhir pada awal pekan ini, massa dari ormas nan sama pun melakukan tindakan serupa pada lanjutan gelaran tersebut di hari selanjutnya.

Bahkan, eks Hakim MK I Dewa Gede Palguna yang menjadi pemateri pun turut diusir sehingga tak bisa masuk ke hotel tempat gelaran forum tersebut pada Selasa (21/5). Selain itu, viral pula Pelapor unik PBB untuk kewenangan atas air dan sanitasi, Pedro Arrojo Agudo juga diadang massa ormas untuk masuk ke hotel tersebut pada hari nan sama.

Polda Bali menyatakan tetap mendalami dugaan upaya pembubaran paksa dan intimidasi oleh ormas terhadap aktivitas dan peserta Forum Air untuk Rakyat (People's Water Forum/PWF).

"Kami tetap dalami dan belum tahu pasti apa masalahnya dan siapa-siapa nan miskomunikasi," kata Jansen, Selasa.

(kdf/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional