PM Singapura Bertemu Prabowo 2,5 Jam dan Gibran Setengah Jam, Apa yang Dibahas?

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong berkunjung ke Jakarta, Rabu, 6 November 2024. Ia berjumpa dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka selama dua separuh jam. Siangnya, dia berjumpa Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Plataran Hutan Kota, Senayan, Jakarta Pusat selama separuh jam.Prabowo dan Lawrence Wong membahas kerja sama di lima bidang, mulai dari pertahanan hingga daya terbarukan.

"Pertama, mengenai kerja sama pertahanan dan hukum. Singapura dan Indonesia berkomitmen untuk melaksanakan sepenuhnya perjanjian kerja sama pertahanan, termasuk penataan area training militer," kata Prabowo dalam bertemu pers berbareng PM Wong di Istana Merdeka.

Kedua, kerja sama ekonomi. Ia mengatakan, Singapura telah menjadi mitra jual beli dan penanammodal terbesar Indonesia. Oleh lantaran itu, Singapura diharapkan dapat memberikan akses pasar nan lebih luas bagi produk-produk Indonesia melalui pengharmonisan izin dan standar.

"Kami juga membahas upaya peningkatan investasi Singapura di Indonesia pada sektor-sektor prioritas, antara lain daya terbarukan, hilirisasi industri, ketahanan pangan, digital dan semikonduktor, kesehatan, serta IKN," kata Prabowo.

Terkait sektor teknologi rendah karbon, kedua pemimpin membahas proyek kerja sama nan tengah berlangsung, termasuk interkoneksi listrik lintas batas, pengembangan berbareng hidrogen hijau di Sumatera, dan pembangkit listrik tenaga surya.

Kedua negara juga sepakat untuk menindaklanjuti kerja sama penangkapan dan penyimpanan karbon.

Isu keempat, ialah ketahanan pangan, Prabowo dan PM Wong menjajaki potensi kerja sama mengenai transfer teknologi dan pertukaran keahlian, khususnya di bagian pertanian perkotaan dan pengembangan area pangan.

"Kita sepakat untuk mempercepat penyelesaian nota kesepahaman (MoU) kerja sama ketahanan pangan dan teknologi pertanian," tutur Prabowo.

Terakhir, mengenai sektor pengembangan sumber daya manusia, Indonesia dan Singapura sepakat untuk memperdalam kerja sama di bagian pendidikan, pengetahuan pengetahuan, teknologi, digitalisasi, dan pertukaran profesional.

Selain itu, Prabowo juga berjanji kepada Wong bakal menghadiri Leader's Retreat 2025. Leader's Retreat tadinya merupakan pertemuan tahunan para pemimpin Indonesia dan Singapura untuk membahas kerja sama di beragam sektor. Sekarang telah berubah menjadi forum untuk membahas kondisi di tingkat regional dan global.

Topik Regional dan Internasional

Dalam pertemuan itu, Indonesia dan Singapura bermufakat mau memastikan penerapan lima poin konsensus ASEAN untuk Myanmar, khususnya mengenai dengan perbincangan hingga pengiriman support ke negara tersebut.

"Terkait dengan Myanmar, kami sepakat untuk memastikan penerapan lima poin konsensus, khususnya perbincangan nasional nan inklusif dan pengiriman support kemanusiaan," kata Prabowo Subianto.Lima konsensus ASEAN untuk Myanmar intinya menyerukan penghentian segera kekerasan, melakukan perbincangan dengan semua pemangku kepentingan utama, menunjuk utusan unik untuk memfasilitasi mediasi dan dialog, mengizinkan ASEAN untuk memberikan support kemanusiaan kepada penduduk Myanmar, dan mengizinkan utusan unik ASEAN untuk mengunjungi dan berjumpa dengan pemangku kepentingan di Myanmar.PM Wong dan Presiden Prabowo mempunyai pandangan nan sama mengenai pentingnya menjaga perdamaian dan keamanan regional dan internasional di tengah situasi geopolitik nan makin kompleks.

Selain soal Myanmar, kedua pemimpin juga berganti pikiran mengenai bentrok di Timur Tengah. Prabowo menyampaikan keprihatinan mendalam atas situasi di Palestina dan Lebanon.

"Saya menekankan pentingnya untuk terus menyerukan penghentian kekerasan segera, pengiriman support kemanusiaan nan tanpa hambatan, dan pencapaian solusi dua negara untuk Palestina dan Israel berasas norma internasional," ujar Prabowo Subianto.Berikutnya: Gibran Tinggalkan Pertemuan dengan Wong Karena Diundang Rapat Prabowo <!--more-->Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong berjumpa  secara tertutup sekitar 30 menit di Plataran Hutan Kota, Senayan.

Wapres Gibran tampak lebih dulu meninggalkan ruang pertemuan di Restoran Tigadari, Plataran Hutan Kota Senayan sekitar pukul 14.20 WIB, menggunakan mobil Kepresidenan MV3 Limousine Pindad.

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menyambut kehadiran Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong di Plataran Hutan Kota, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (16/11/2024). (ANTARA/Andi Firdaus)

Pihak Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Wakil Presiden menginformasikan kepergian Wapres Gibran meninggalkan PM Wong dikarenakan adanya panggilan dari Presiden Prabowo Subianto untuk datang di agenda rapat di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Gibran menugaskan Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Christiawan Nasir untuk mewakili Wapres dalam pertemuan dengan PM Wong di Tigadari.

Pertemuan PM Wong dengan Wapres Gibran merupakan agenda lanjutan kunjungan kenegaraannya ke Indonesia, setelah sebelumnya berjumpa dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, sekitar pukul 09.50 WIB.

Kunjungan PM Wong ke Indonesia kali ini adalah nan ketiga dalam tahun ini, sekaligus pertemuan keempat dengan Prabowo Subianto sepanjang 2024.

PM Wong menyebut bahwa kunjungan ke Indonesia kali ini sangat spesial lantaran merupakan kunjungan resmi pertamanya ke Indonesia sebagai Perdana Menteri sejak dilantik pada 15 Mei 2024.

Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Christiawan Nasir mengatakan  Gibran mempunyai hubungan individual nan baik dengan Lawrence Wong.

Arrmanatha, usai mendampingi pertemuan Wapres Gibran dengan PM Wong, mengatakan hubungan dua pemimpin negara itu dilatarbelakangi pengalaman Gibran nan pernah tinggal di Singapura.

"Pertemuan tadi condong lebih santai, lantaran memang Bapak Wakil Presiden kan pernah tinggal di Singapura," katanya.

Gibran memperoleh gelar diploma dari Management Development Institute of Singapore (MDIS) alias Institut Pengembangan Manajemen Singapura pada tahun 2010, dengan gelar BSc (S1) dari Universitas Bradford nan berkolaborasi dengan MDIS.

Dalam pertemuan nan berjalan cair sekitar 30 menit itu, kata Arrmanatha, memperlihatkan hubungan individual nan baik antara Wapres dengan PM Wong dalam menjaga dan meningkatkan hubungan diplomatik dan hubungan bilateral kedua negara.

"Pak Wapres mengawali pembahasan dengan bercerita pada saat beliau di Singapura. Bapak Wapres tentunya sudah tidak asing lagi dengan Singapura lantaran memang beliau pernah tinggal di sana," katanya.

Dengan sejumlah delegasi Singapura, kata Arrmanatha, juga dibahas kembali beberapa pengalaman Wapres Gibran pada saat beliau di Singapura.

Memasuki topik utama diskusi, Wapres Gibran menekankan mengenai hilirisasi dan sungguh pentingnya program itu bagi ekonomi Indonesia dan negara sekitar, termasuk Singapura.

"Itu tadi kan pertemuannya juga dilakukan lebih banyak secara tete-a-tete," katanya.

Namun pertemuan Wapres Gibran dan PM Wong hanya berjalan sekitar 30 menit sejak keduanya berjumpa sekitar pukul 13.40 WIB, lantaran Wapres kudu memenuhi panggilan Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri rapat terbatas.

"Bapak Wakil Presiden juga tadi kudu segera berangkat untuk menghadiri rapat terbatas dengan Bapak Presiden," katanya.

Diskusi dengan PM Wong di Restoran Tigadari pun dilanjutkan oleh Arrmanatha, untuk mewakili Wapres hingga obrolan itu berhujung sekitar pukul 14.50 WIB.

Pilihan Editor 

Judi Online Makin Marak, PPATK: Omset Rp283 Triliun Setahun, Ada nan Pertaruhkan 70 Persen Gajinya

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis