PMI Manufaktur Indonesia Kembali Anjlok ke Level Kontraksi, Sudah 3 Bulan Berturut-turut

Sedang Trending 4 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga pemeringkat dunia, Standard & Poor's Global Ratings (S&P) merilis info terkini Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia, Rabu, 1 Oktober 2024. Hasilnya PMI Manufaktur Indonesia pada September tetap ambruk ke area kontraksi ialah 49,2. Kontraksi telah terjadi tiga bulan berturut-turut sejak Juli.

Ambang pemisah pertumbuhan PMI manufaktur adalah 50, di bawah itu tergolong level kontraksi. Direktur Ekonomi S&P Global Market Intelligence, Paul Smith, mengatakan keahlian perekonomian sektor manufaktur Indonesia nan mengecewakan berangkaian dengan kondisi makro ekonomi dunia nan sedang lesu pada September.

“Dengan penurunan tercepat pada penjualan eksternal dalam waktu nyaris dua tahun,” ujarnya dalam rilis buletin nan dibagikan Selasa, 1 Oktober 2024.

Data S&P memaparkan penurunan lebih lanjut pada output dan permintaan baru kembali terjadi pada bulan ini.  Inventaris penyimpanan jadi sedikit naik, sementara perusahaan mengurangi aktivitas pembelian mereka menanggapi permintaan pasar nan turun. Akan tetapi, pertumbuhan lapangan kerja dan kepercayaan diri tentang masa depan tercatat membaik ke posisi tertinggi dalam tujuh bulan.

Dipaparkan pula bahwa kondisi permintaan pasar tetap lamban dan aktivitas pengguna secara umum lebih rendah dibandingkan sebelumnya pada tahun ini. Permintaan manufaktur dunia nan turun membebani penjualan eksternal. “Data terkini menunjukkan bahwa ekspor baru turun tajam sejak bulan November 2022 dan selama tujuh bulan berturut-turut,” demikian ditulis dalam rilis S&P.

Iklan

Faktor nilai tukar nan jelek dan kenaikan nilai bahan baku menyebabkan kenaikan biaya input pada bulan September. Tingkat inflasi tercatat tetap cukup tinggi, meski sekarang berkurang hingga level terendah selama setahun. Sedikit pengurangan sempat menurunkan tekanan terhadap perusahaan untuk meningkatkan biaya. Sebaliknya, menanggapi kondisi pasar nan lesu, perusahaan secara umum sedikit menurunkan nilai output untuk pertama kali sejak bulan Juni 2023. 

Meski demikian, perusahaan manufaktur mencatat kenaikan mini pada lapangan kerja untuk pertama kali dalam tiga bulan. Sebagian perihal ini berangkaian dengan kepercayaan diri nan meningkat, dengan perusahaan dilaporkan sangat mengharapkan keadaan pengoperasian pabrik lebih stabil. Sebagai informasi, PMI Manufaktur pada Agustus berada pada level 48,9 dan Juli 49,3.

Pilihan Editor: Impor per Agustus 2024 Turun 4,93 Persen, Kemendag: PMI Manufaktur RI Terendah dalam 3 Tahun Terakhir

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis