Polarisasi Penyerapan Tenaga Kerja, Seperti Apa Strategi Kemenaker di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnkaer) merumuskan kebijakan ketenagakerjaan nasional komprehensif untuk periode 2025–2029 di bawah pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Hal ini dipaparkan Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, dalam obrolan Panel ASEAN Year of Skills 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, 3 Oktober 2024.

Anwar Sanusi mengatakan, kebijakan ini bermaksud memastikan tenaga kerja Indonesia mempunyai keahlian nan relevan dan siap bersaing di pasar nasional dan internasional. "Dengan meningkatkan keahlian tenaga kerja, kita tidak hanya menciptakan nilai tambah nan lebih besar, tetapi juga membantu mendorong perekonomian nasional keluar dari jebakan middle income trap," ucapnya, dikutip dari keterangan tertulis.

Tantangan terbesar di bumi ketenagakerjaan saat ini, menurut Anwar Sanusi, ialah polarisasi penyerapan tenaga kerja, khususnya di sektor industri nan menunjukkan penurunan. Untuk mengatasi masalah itu, dia menekankan pentingnya kerjasama bumi pendidikan dan industri dalam upaya link and match demi memastikan kebutuhan pasar tenaga kerja dapat dipenuhi.

Kebijakan ketenagakerjaan ini mempunyai peta jalan dalam empat fase nan diklaim bisa membawa Indonesia menuju visinya menjadi negara maju pada 2045.

Pada fase pertama, ialah periode 2025-2029, Kemnaker bakal menciptakan sistem pengembangan skill nan komprehensif dan terintegrasi berasas kebutuhan pasar kerja. Memasuki fase kedua, 2030–2034, kebijakan nan bakal dilakukan adalah pengembangan dan pemanfaatan sistem pengembangan skill oleh pasar kerja.

Iklan

Kemudian pada periode 2035–2039, Kemnaker bakal memperkuat  kompetensi dan daya saing tenaga kerja Indonesia di pasar ASEAN dan global. Fase puncaknya, 2040–2045, kementerian ini bakal mengukuhkan tenaga kerja Indonesia sebagai talenta unggul di pasar global.

Dengan arah kebijakan nan terstruktur dan konsentrasi pada peningkatan keterampilan, Anwar Sanusi mengaku optimis Indonesia dapat menghasilkan tenaga kerja nan produktif, inovatif, dan kompetitif di pasar global. "Langkah ini merupakan kunci untuk menghadapi dinamika perubahan kebutuhan pasar tenaga kerja di masa depan," katanya.

Pilihan Editor: Perusahaan Adik Prabowo Subianto Ikut Daftar Calon Penambang Pasir Laut

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis