Polda Metro Jaya Proses Patwal Arogan Mobil RI 36

Sedang Trending 4 jam yang lalu

CNN Indonesia

Jumat, 10 Jan 2025 18:31 WIB

Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf kepada masyarakat atas tindakan arogan personil patwal di jalan raya saat mengawal mobil RI 36. Ilustrasi. Polda Metro Jaya memproses anggotanya nan dianggap arogan saat mengawal mobil RI 36 menerobos macet di Jakarta. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)

Jakarta, CNN Indonesia --

Ditlantas Polda Metro Jaya tengah memproses personil patwal dari mobil berpelat RI 36 nan diduga melakukan tindakan arogan.

Video merekam tindakan patwal RI 36 menunjuk-nunjuk seorang pengemudi taksi viral di media sosial. Aksi patwal terjadi ketika sedang bekerja mengawal mobil plat RI 36  menerobos kemacetan di Jakarta.

"Yang berkepentingan sudah ditinjut (ditindaklanjuti) oleh Kasi Pamwal Polda Metro Jaya (karena personel adalah personil PMJ)," kata Dirgakkum Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Brigjen Raden Slamet Santoso saat dikonfirmasi, Jumat (10/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Slamet menyampaikan tindakan patwal RI 36 menunjuk-nunjuk pengemudi taksi itu terjadi pada Rabu (8/1) lalu. Namun, dia belum membeberkan kronologi peristiwa tersebut.

"Kejadiannya kan Rabu sore, laporan lebih lanjut dari PMJ tetap kita tunggu," ujarnya.

Lebih lanjut, Slamet turut menyampaikan permintaan maaf atas tindakan arogan nan dilakukan oleh personil patwal tersebut.

"Atas tindakan personel tersebut kami minta maaf kepada seluruh masyarakat nan merasa terganggu," ucap dia.

Warganet berspekulasi soal pejabat nan berada di mobil plat RI 36. Salah satu nan disorot warganet adalah Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi.

Namun Budi Arie menegaskan plat mobil RI 36 nan tengah menjadi perbincangan di media sosial bukan miliknya.

"Mobil plat nomor RI36 itu bukan milik saya, lantaran saya sebagai Menteri Kooperasi Republik Indonesia menggunakan plat nomor RI 27.9 dan mobil saya berwarna putih," kata Budi Arie.

Budi Arie berambisi siapapun pemilik mobil berplat nomor RI 36 itu bisa menggunakan akomodasi negara untuk mengabdi bagi kepentingan rakyat.

"Jangan sekali-sekali menyakiti hati rakyat, lantaran pemerintahan ini berasal dari rakyat, pemerintahan ini lahir dari kehendak rakyat," ujarnya.

(dis/wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional