ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Kamis, 15 Agu 2024 20:33 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Polrestabes Semarang mendalami dugaan perundungan nan dialami AR, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Program Studi (Prodi) Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang nan meninggal bumi akibat bunuh diri.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena mengatakan polisi telah menjadwalkan pemanggilan rekan kerja korban untuk dimintai keterangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, lanjut dia, polisi juga bakal berkoordinasi dengan internal Undip Semarang dalam pengungkapan kasus tersebut.
Berkaitan dengan kitab harian korban nan berisi tentang kondisinya selama menempuh pendidikan master spesialis, dia menyebut kitab tersebut tidak bisa diasumsikan berangkaian dengan dugaan perundungan.
"Korban ini juga sering 'curhat' ke ibunya, kemudian isi kitab harian, semua bakal didalami. Jangan berasumsi isi kitab harian ini perundungan," katanya di Semarang, Kamis (15/8).
Ia menambahkan persoalan nan diceritakan korban ke ibu maupun melalui kitab harian itu berangkaian dengan pembelajaran nan sedang dijalaninya.
Adapun mengenai penyebab kematian, lanjut dia, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
"Hanya ditemukan sisa wadah obat keras dan luka suntik," katanya.
Menurut dokter, kata dia, obat keras tersebut tidak boleh disuntikkan ke dalam tubuh.
Sebelumnya, seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang meninggal bumi diduga bunuh diri di tempat indekosnya di Jalan Lempongsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kematian korban berinisial AR nan ditemukan pada Senin (12/8) lampau tersebut diduga berangkaian dengan perundungan di tempatnya menempuh pendidikan.
(Antara/kid)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.