Polisi Dalami Unsur Perundungan di Balik Kasus Bunuh Diri Dokter Aulia

Semarang, CNN Indonesia --

Polisi bakal mendalami unsur perundungan di kembali motif kematian dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anestesi di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.

Kapolrestabes Semarang Irwan Anwar mengatakan pihaknya bakal meminta keterangan orang-orang terdekat korban. Polisi juga bakal mendalami isi percakapan di ponsel korban untuk memandang ada tidaknya hal-hal nan mengarah pada perundungan.

"Ini kita bakal dalami dari circle korban, bisa orang tuanya, rekan kerjanya, rekan kuliahnya alias mungkin pacar. Ponsel korban juga bakal kita buka," ungkap Irwan di Mapolrestabes Semarang, Senin (19/8).

Dalam perkembangan penyidikan, polisi menyebut ada dua dugaan nan memicu kematian Aulia, ialah overdosis dan bunuh diri.

Dugaan over dosis didapati dari obat Roculax nan diduga disuntikkan korban ke tubuhnya. Obat Roculax dalam bungkusan satu ampulnya berisi 5 miligram. Dalam olah TKP didapati tersisa 2 miligram.

Polisi menduga korban menyuntikkan Roculax ke tubuhnya sebanyak 3 miligram. Padahal dalam patokan umum, Roculax hanya diperuntukkan untuk pembedahan alias operasi dan normalnya cukup dipakai 0,6 hingga 1 miligram.

"Dugaan over dosis ini dari obat Roculax, sejenis obat anestesi peregang otot saat tindakan pembedahan alias operasi," kata Irwan.

Sedangkan dugaan bunuh diri muncul dari keterangan beberapa pihak serta isi kitab harian nan mengarahkan pada kesulitan korban dalam studi dan kesakitan korban atas penyakit saraf kejepitnya.

"Yang berkepentingan ini kan seorang dokter, pasti tahu komposisi obat. Dan ada dari keterangan salah satu rekan korban nan menyebut jika korban pernah tanya soal Roculax. Masih ditambah isi kitab harian dan beberapa surat keterangan sakit korban," tambah Irwan.

Kasus kematian Aulia juga membikin Kemenkes menerjunkan tim nan dipimpin Inspektur Jenderal dan Inspektur Investigasi untuk mendalami dugaan perundungan nan dialami korban.

(dmr/pmg)

[Gambas:Video CNN]