Polisi: Kejiwaan Pemilik Daycare Meita Irianty Penganiaya Anak Normal

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Jumat, 09 Agu 2024 02:30 WIB

Polisi ungkap hasil pemeriksaan psikologis Meita Irianty, pemilik daycare Wensen School nan menganiaya dua balita di Depok. Meita pemilik daycare nan mengaiaya dua balita diperiksa kejiwaannya. (CNN Indonesia/Yogi Anugrah)

Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi membeberkan hasil pemeriksaan psikologis terhadap Meita Irianty, pemilik daycare Wensen School sekaligus tersangka kasus penganiayaan terhadap dua balita di Depok dalam keadaan normal.

"Hasil oemeriksaan psikologis tersangka juga normal," kata Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana kepada wartawan, Kamis (8/8).

Arya menyampaikan proses pembantaran terhadap Meita di RS Polri Kramat Jati sudah selesai. Karenanya, kata dia, interogator bakal melanjutkan pemeriksaan terhadap Meita sebagai tersangka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arya menyebut pemeriksaan terhadap Meita ini dilakukan untuk mendalami soal latar belakang dan motif tersangka menganiaya dua balita di dayecare miliknya.

"Pemeriksaan lanjutan kita lakukan lagi, tentu ini mengenai motif, latar belakang," ucap dia.

Polres Metro Depok sebelumnya telah menetapkan Meita Irianty selaku pemilik Wensen School sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap dua anak.

Satu anak berinisial MK berumur dua tahun. Korban lainnya berinisial AMW berumur sembilan bulan.

Arya menjelaskan korban MK dalam kondisi baik, tapi mengalami trauma. Polisi bakal melakukan visum psikiatrikum untuk mendalaminya.

Sementara itu, korban HW diduga mengalami dislokasi kaki lantaran dibanting oleh Meita. Selanjutnya, korban bakal melakukan visum dan rontgen.

Atas perbuatannya, Meita dijerat Pasal 80 ayat (1) Jo Pasal 80 Ayat 2 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman balasan maksimal lima tahun.

Dari keterangan sementara, Arya menyebut Meita Meita melakukan penganiayaan terhadap dua balita lantaran korban dianggap rewel dan nakal. Namun, perihal ini bakal didalami lebih lanjut oleh penyidik.

"Kita tetap berkutik pada motif nan kemarin beliau nan (mengatakan) katanya anaknya rewel sama nakal," kata Arya kepada wartawan, Selasa (6/8).

(dis/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional