Polisi Kerahkan Tim Siber Usut Pria Paksa Siswa Sujud dan Menggonggong

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

Surabaya, CNN Indonesia --

Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) mengaku terus mengawal kasus intimidasi yang dilakukan Ivan Sugianto kepada salah satu siswa SMA Kristen (SMAK) Gloria 2 Surabaya, EN, nan dipaksa bersujud dan menggonggong. Mereka sekarang mengerahkan Direktorat Tindak Pidana Siber (Ditsiber).

Kabidhumas Polda Jatim Kombes Dirmanto mengatakan, dalam kasus ini Polda Jatim memberikan asisten alias pendampingan mengenai kasus tersebut, dengan mengerah

"Sesuai petunjuk bapak Kapolda Jawa Timur, Irjen Imam Sugianto sejak kemarin Ditsiber Polda Jatim memberikan asisten mengenai dengan penanganan kasus ini," kata Firmanto saat ditemui di Humas Polda Jatim, Kamis (14/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirmanto mengatakan, pihaknya berharap asistensi ini bakal segera bisa menemukan konklusi peristiwa tersebut, sehingga masyarakat kelak bisa mendapatkan info nan lurus mengenai dengan penanganan masalah ini.

"Jadi kami berambisi masyarakat tenang dulu lantaran kasus ini sedang kami dalami untuk tindaklanjutnya," ujarnya.

Sebelumnya, keributan di salah satu sekolah di Surabaya, Jawa Timur, belakangan viral di media sosial. Peristiwa itu disebut terjadi di SMA Kristen (SMAK) Gloria 2 Surabaya.

Dalam video nan beredar seorang laki-laki dewasa terlihat mengintimidasi salah seorang siswa alias anak di bawah umur. Dia apalagi menyuruh anak itu bersujud dan menggonggong. Salah seorang sekuriti di SMAK Gloria 2, Kaslan mengatakan, peristiwa itu terjadi Senin (21/10) sore, saat para siswa pulang sekolah.

Diketahui, laki-laki dewasa berjulukan Ivan Sugianto tiba di SMA Kristen Gloria 2 berbareng sekelompok orang. Mereka mencari keberadaan seorang siswa berinisial EN. Ivan disebut tidak terima anaknya, ialah EL, nan berguru di SMA Cita Hati Surabaya diejek EN, saat bertanding basket di sebuah mal di Surabaya.

"Saling ejek di lapangan kemudian di [berlanjut] media sosial," ucapnya.

Saat itu, ivan meminta EN untuk meminta maaf, dengan memaksa bersujud hingga menggonggong. Sejumlah guru, sekuriti apalagi bhabinkamtibmas setempat berupaya menengahi.

Atas keributan itu, SMA Kristen Gloria 2, melalui salah seorang gurunya kemudian membawa peristiwa itu ke jalur hukum, Kamis (28/10). Laporan itu diterima dan teregistrasi dengan Nomor: LP/B/1103/XI/2024/SPKT POLESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR. 

(frd/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional