Polisi Masih Cari Unsur Pidana Pelecehan Lambang NU 'Ulama Nambang'

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Surabaya, CNN Indonesia --

Polrestabes Surabaya mengaku tetap mencari unsur pidana dari dugaan pelecehan lambang organisasi Nahdlatul Ulama (NU), nan diplesetkan menjadi 'ulama nambang'.

Hal itu menyusul laporan seorang Warga Rungkut, Surabaya, Ali Mahfud (50) nan mengadukan akun X @pasifisstate atas dugaan pelecehan logo NU.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Hendro Sukmono mengatakan saat ini pihaknya tetap mencari unsur pidana dari laporan itu. Sebab pelapor hanya mengadukan dugaan pelecehan lambang NU, tanpa mencantumkan pasal nan dikenakan kepada terlapor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah itu dia [belum ada pasal nan dikenakan]. Hanya tercantum tindak pidana saja," kata Hendro saat dikonfirmasi awak media, Jumat (21/6).

Hendro menyebut, pihaknya pun bakal memintai keterangan pelapor untuk mendalami unsur pidana dalam laporan nan teregistrasi dengan nomor: LPM/ 236 /VI/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA.

"Nanti kami konfirmasi dugaannya saat penjelasan dengan pihak pengadu" pungkas Hendro.

Sebelumnya, Warga Rungkut Surabaya, Ali Mahfud (50) melaporkan akun X @pasifisstate ke polisi, atas dugaan pelecehan lambang organisasi Nahdlatul Ulama (NU) nan diplesetkan menjadi 'ulama nambang'.

Ali mengatakan, sebagai Nahdliyin (anggota NU) dia merasa prihatin ada pihak nan tak bertanggungjawab memplesetkan logo organisasi para ustadz itu. Laporannya pun telah diterima Polrestabes Surabaya.

"Saya merasa prihatin saja sebagai penduduk Nahdliyin. Merasa prihatin adanya di media sosial, twitter (X) itu ada logo NU nan diplesetkan menjadi ustadz nambang. Itu nan kami sangat prihatin," kata Ali saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Kamis (20/6) malam.

Ali mengaku baru mengetahui unggahan X itu pada Rabu (19/6). Ia lantas jengkel lantaran memandang lambang NU diplesetkan. Seperti pada bagian ornamen bintang sembilan nan dibubuhi tulisan Rp dan logo dolar Amerika Serikat.

"Terus nama Nahdlatul Ulama itu diganti dengan ustadz nambang. Terus Warna, lambang mestinya nuansanya hijau diganti dengan warna orenye [kemerahan]," ucapnya.

Yang paling parah, menurut Ali adalah khat alias aksara Arab nan tetap tertulis Nahdlatul Ulama, namun dibuat seolah-olah mempunyai makna ustadz nambang.

"Kalau pakai khat itu aja sudah sangat bisa dikatakan sangat melanggar. Itu kan khat itu kewenangan diciptanya NU, tulisan arab itu, dia artikan bahasa Indonesianya jadi ustadz nambang," ucapnya.

Padahal menurutnya logo itu merupakan rancangan KH Ridwan Abdullah nan dibuat dari proses istkharah dan pertimbangan spritual nan panjang serta mendalam. Maka, menurut Ali, apa nan dilakukan akun @pasifisstate itu jelas sudah melecehkan NU.

"Itu Muassis NU nan buat, itu KH Ridwan Abdullah pembuat lambang itu. Kami sebagai pribadi prihatin," ujar Caleg PSI pada Pemilu 2024 ini.

Dia pun meminta abdi negara kepolisian segera menindaklanjuti laporan dugaan pelecehan lambang NU itu. Sebab jika tidak, maka dia cemas ada preseden jelek nan bakal terjadi ke depan.

"Kalau tidak ada tindak lanjut abdi negara kepolisian alias penegak norma itu ke depan kita cemas sebagai penduduk Nahdliyin," pungkasnya.

(frd/sur)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional