Polisi Periksa Satpam Daycare Depok Tempat Penganiayaan Balita

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Kasus itu telah dilaporkan oleh family korban ke pihak berkuasa dan teregister dengan nomor LP/B/1530/VII/2024/SPKT/POLRES METRO DEPOK/POLDA METRO JAYA.

"Masih kita dalami, pemeriksaan baru berjalan start dari kemarin," kata Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana saat dikonfirmasi, Rabu (31/7).

Disampaikan Arya, sejauh ini pihaknya baru meminta keterangan dari satpam di daycare tersebut. Rencananya, kata dia, hari ini interogator bakal memeriksa pihak korban untuk mendalami peristiwa dugaan penganiayaan tersebut.

"Sementara baru interogasi satpam, pihak korban hari ini ke Polres untuk diperiksa," ucap dia.

Sebelumnya, RD ibu dari korban mengatakan baru mengetahui anaknya menjadi korban dugaan pada Rabu (24/7) lampau setelah mendapat laporan dari pembimbing di sekolah. Diduga, pelakunya adalah ketua yayasan dari daycare tersebut.

Setelah mendapat laporan itu, RD lantas mengecek rekaman CCTV di daycare tersebut. Hasilnya, dia mendapati kebenaran bahwa pada Senin (21/7) anaknya telah menjadi korban tindakan kekerasan.

"Setelah kami cek, bahwa memang ada bukti CCTV-nya. Tanggal 10 Juni 2024, itu anak saya mendapatkan kekerasan berupa pemukulan di beberapa bagian tubuh, lampau ditendang perutnya sampai dia jatuh, sampai dia tersungkur, lampau juga ada ditusuk di bagian punggung," kata RD kepada wartawan di KPAI, Jakarta Pusat, Selasa (30/7) seperti dikutip dari detik.com.

"Bukti itu cocok dengan bukti nan saya punya, ialah foto memar-memar di badan anak saya setelah dia pulang dari daycare," imbuhnya.

RD lantas berupaya meminta konfirmasi dari pihak daycare atas kejadian nan menimpa anaknya. Namun, pihak daycare membantah.

"Tetapi, setelah kami tahu, orangtua tahu bahwa anak saya memar di bagian tubuhnya, itu kami konfirmasi ke pihak daycare dan mereka menyanggah. Mereka bilang katanya anak saya itu enggak ada jatuh, enggak diisengin sama teman-temannya, enggak terbentur apa pun," tutur dia.

Kata RD, dirinya sempat berpikir positif bahwa memar nan dialami anaknya dikarenakan demam. Namun, setelah diperiksa master menyimpulkan memar nan dialami korban bukan lantaran sakit demam, melainkan tumbukan dan tekanan.

"Hasilnya semuanya bagus. Jadi, master menyimpulkan bahwa memar itu bukan dari demamnya. Tapi lantaran ada tumbukan alias ada tekanan sehingga badan anak saya memar-memar. Tapi, lantaran kami orang tua merasa bahwa 'Kayaknya enggak mungkin daycare-nya sampai menyiksa anak saya'. Jadi, kita positif thinking," kata dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(dis/wis)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional