Jakarta, CNN Indonesia --
Polisi menangkap kaki tangan bandar narkotika jaringan internasional Fredy Pratama nan bekerja sebagai operator peredaran narkoba wilayah Jakarta, Surabaya (Jawa Timur), dan Bali.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa yang mengonfirmasi perihal tersebut menjelaskan penangkapan dilakukan jejeran Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Kamis (3/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Benar telah ditangkap MM selaku operator peredaran narkoba jaringan Fredy Pratama untuk wilayah Jakarta, Surabaya, dan Bali oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalsel," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (23/10).
Sementara itu, Kapolda Kalsel Irjen Winarto menjelaskan anak buah Fredy Pratama yang menjadi operator narkoba di Jakarta hingga Bali itu sukses ditangkap tim Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Kalsel di sebuah rumah di Jalan Cengkeh Raya, Banjarmasin Utara.
"Di mana di sana petugas menemukan perangkat hisap dan bukti 0,02 gram sabu nan diduga digunakan MM. Dari hasil interogasi diketahui MM tengah mengatur pemberangkatan mobil Mitsubishi Triton untuk mengambil nan diduga narkotika jenis sabu," jelasnya.
Setelahnya, Winarto menyebut tim Polda Kalsel melakukan pengejaran mengenai rencana pengiriman sabu itu hingga akhirnya sukses ditemukan di Jalan Hasan Basri, Banjarmasin Utara, pada Selasa (8/10) kemarin sekitar pukul 01.00 WITA.
Ia mengatakan dari hasil pengejaran itu didapati dua pelaku nan bekerja sebagai kurir ialah AW dan JB. Selain itu dari mobil tersebut juga ditemukan peralatan bukti 50 paket sabu dengan bungkusan plastik teh cina bertuliskan Guanyinwang.
"Yang disembunyikan di bunker di dalam bangku belakang dengan berat total 51,3 kilogram lebih. Petugas juga turut menyita pil ekstasi nan ditemukan sebanyak 9.560 butir," jelasnya.
Tak berakhir di situ, interogator juga menangkap MR nan berkedudukan sebagai pembuat ruang tersembunyi di mobil untuk tempat penyimpanan sabu-sabu.
Winarto mengatakan setelah pengembangan berikutnya, interogator juga sukses menangkap SA di wilayah Banua Anyar, Banjarmasin Timur, pada Kamis (10/10).
Ia menyebut pelaku SA ditangkap di sebuah rumah nan diduga merupakan tempat penyimpanan sabu milik jaringan Fredy Pratama. Dari penyimpanan tersebut interogator juga menyita total 10 paket besar sabu dengan berat total 10,3 kilogram lebih.
Sementara itu Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa mengapresiasi keberhasilan Polda jejeran khususnya Dirresnarkoba Polda Kalsel nan telah sukses memberantas peredaran narkoba termasuk kepada jaringan Fredy Pratama hingga ke akar-akarnya.
"Sesuai pengarahan Kabareskrim Polri, jangan pernah berakhir dengan menangkap pelaku dan pengedar narkoba. Tapi kejar sampai aset-asetnya. Hanya dengan memiskinkan mereka kita bisa melindungi masyarakat dari ancaman narkoba," kata Winarto.
(tfq/kid)
[Gambas:Video CNN]