Politikus PDIP Kritik Pidato Jokowi, Sorot Isu Politisasi Hukum

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Politikus senior PDIP I Wayan Sudirta mengkritik pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam Sidang Tahunan MPR 2024 nan dinilai belum menyentuh akar masalah.

Wayan menilai pidato Presiden kurang lugas dengan materi nan terlalu irit. Menurut dia, Jokowi apalagi tak menyentuh sama sekali soal rumor kerakyatan dan hukum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahkan masalah norma pun nan disinggung hanya soal-soal nan sangat normatif seperti Komisi Yudisial. Tidak memberikan masukan gimana agar Komisi Yudisial ini berperan," kata Wayan usai Sidang.

Anggota Komisi III DPR itu menyebut Jokowi memang menyinggung soal produk norma lewat pengesahan UU KUHP. Namun menurut dia, penjelasan Jokowi belum memadai.

Wayan berujar, dia sebenarnya menunggu pidato Presiden nan menyinggung soal rumor demokrasi, keadilan sosial, dan hukum. Dia terutama menyoroti rumor politisasi norma nan mencuat dalam beberapa waktu terakhir.

Menurutnya, norma saat ini terkesan hanya berpihak pada golongan nan dekat dengan kekuasaan. Sementara, di luar itu, justru terus dicari-cari kesalahannya.

"Masalah nan disorot adalah ketidakadilan bagi golongan nan berdekatan dengan kuasa. Seolah-olah mendapat perlakuan spesial di bagian hukum. Sementara golongan lainnya seperti dicari-cari kesalahannya," kata Wayan.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Habiburokhman memuji pidato Presiden. Dia terutama mengaku terharu dengan permintaan maaf nan disampaikan Jokowi.

Menurut Habib, Jokowi telah menunjukkan sikap kenegarawanannya. Jokowi, kata dia, memahami bahwa dia tak bisa memenuhi semua angan publik.

"Beliau mengatakan sudah melakukan nan terbaik. Tapi beliau sadar mungkin belum bisa memenuhi seluruh angan bangsa Indonesia," kata Habib.

Jokowi dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR menyinggung sejumlah rumor terutama soal ekonomi. Hanya sedikit rumor norma nan disinggung Presiden terutama soal pengesahan UU KUHP.

Jokowi juga kembali menyampaikan permintaan maaf bahwa dia tak bisa memenuhi angan banyak orang. Namun, itulah nan bisa dia lakukan.

"Saya dan KH Ma'ruf Amin minta maaf. Mohon maaf untuk setiap hati nan mungkin kecewa, untuk setiap angan nan mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita nan mungkin belum bisa tergapai," ucap Jokowi di Sidang Tahunan MPR di Jakarta, Jumat (16/8).

(thr/pmg)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional