PP Muhammadiyah Berharap Prabowo Subianto Tidak Alergi Terhadap Kritik

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua PP Muhammadiyah sekaligus Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, mengatakan pidato pertama Presiden Prabowo menunjukkan sikap pemimpin nan betul-betul bekerja untuk rakyat. Karena itu, dia berambisi ke depannya, pemerintahan Prabowo-Gibran agar tidak alergi dengan kritik dari semua pihak.

"Pemimpin di negeri ini ke depannya untuk tidak alergi dengan kritik asal saja dari semua pihak," ujarnya dalam keterangan tertulis nan diterima oleh Tempo pada Ahad, 20 Oktober 2024.

Ia mengatakan, Prabowo telah menyampaikan mengenai masalah kemandirian pangan dan energi. Selain itu, dia juga membahas masalah air, gizi untuk anak, serta subsidi. Hal tersebut dinilai memberikan angan besar bagi masa depan Indonesia.

Menurutnya wajar jika pidato ini menuai banyak diskursus dari masyarakat. Namun, Anwar menilai perbedaan-perbedaan tersebut sebagai rahmat bagi baik pemerintah maupun masyarakat.

"Hal demikian tentu merupakan sesuatu nan wajar lantaran tidak samanya info nan dimiliki, juga adanya kepentingan dan perspektif pandang nan berbeda," katanya.

Anwar beranggapan perbedaan pandangan dapat dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk berbincang guna menemukan sintesis nan berfaedah bagi bangsa dan negara. Selain itu, dia menekankan kritik nan dilontarkan semestinya didasarkan pada niat tulus untuk menyelesaikan masalah, bukan demi kepentingan pribadi alias kelompok, melainkan demi kebaikan bersama.

"Jika perihal tersebut bisa kita lakukan, maka insya Allah negeri ini tidak hanya bakal menjadi negeri nan besar dan maju, tapi juga bakal menjadi negeri nan kuat dan indah," ujar dia.

Ia juga mengatakan, perihal tersebut bakal membikin rasa persatuan dan kesatuan di antara penduduk bangsanya terjalin dengan baik. Anwar menutup dengan mengucapkan selamat bekerja untuk Presiden Baru RI Periode 2024-2029.

Iklan

Prabowo Subianto resmi menjadi Presiden RI dan Gibran Rakabuming Raka menjadi Wakil Presiden RI masa kedudukan 2024-2029. Hal ini terjadi setelah keduanya mengucapkan sumpah kedudukan di depan sidang paripurna MPR pada Ahad, 20 Oktober 2024.

"Bismillahirrahmanirrahim, demi Allah, saya berjanji bakal memenuhi tanggungjawab Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berkhidmat kepada Nusa dan Bangsa," ucap Prabowo nan berjanji di bawah Al-Quran dan disaksikan rohaniawan Islam.

Setelah Prabowo, sumpah kedudukan diucapkan Gibran. "Bismillahirrahmanirrahim, demi Allah, saya berjanji bakal memenuhi tanggungjawab Wakil Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berkhidmat kepada Nusa dan Bangsa," ucap Gibran.

Prosesi pelantikan Prabowo dan Gibran dimulai sejak pukul 10.00 WIB. Adapun agenda pelantikan tersebut dihadiri oleh Joko Widodo alias Jokowi selaku Presiden ketujuh Indonesia dan 35 tamu negara sahabat.

Alfitria Nefi P berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.

Pilihan editor: Indef Sebut Peningkatan Investasi dan Ekspor Bisa Dukung Pertumbuhan Ekonomi 8 persen

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis