Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Sedang Trending 5 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut bakal membentuk presidential club alias klub kepresidenan. Rencana ini diungkap oleh ahli bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak. Nantinya, Presidential Club bakal menjadi wadah pertemuan bagi para mantan presiden Republik Indonesia nan tetap hidup. 

Meski begitu, Dahnil mengatakan Presidential Club bukanlah sebuah institusi. “Presidential Club itu istilah saya saja, ya (isinya) semua mantan Presiden kita nan tetap ada” ungkap Dahnil melalui pesan singkat pada Jumat, 3 Mei 2024.

Adapun kata Dahnil, semua kepala negara Indonesia nan tetap hidup dapat berasosiasi dalam klub presidensial tersebut. Diketahui saat ini, Indonesia mempunyai dua mantan kepala negara nan tetap hidup, ialah Megawati Soekarnoputri, nan menjabat sebagai Presiden kelima, dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), nan menjabat sebagai Presiden keenam. 

Selain itu, Joko Widodo alias Jokowi, nan menjabat sebagai Presiden ketujuh bakal segera digantikan oleh Prabowo pada tanggal 20 Oktober 2024 mendatang. Itu berfaedah dalam Presidential Club Megawati, SBY, Jokowi dan Prabowo bisa saling bertemu. 

Pembentukan klub tersebut, menurut Dahnil, bermaksud agar para mantan presiden bisa tetap rutin berjumpa dan berbincang tentang masalah-masalah strategis kebangsaan serta saling menjaga silaturahmi dan menjadi teladan. 

“Esensinya Pak Prabowo mau para mantan presiden bisa tetap rutin berjumpa dan berbincang tentang masalah-masalah strategis kebangsaan,” kata Dahnil. 

Tak hanya itu, melalui keanggotaan di Presidential Club, Prabowo berambisi agar pemimpin bangsa bisa kompak dan rukun, terlepas dari perbedaan pandangan politik dan sikap politik. Prabowo juga berambisi agar pemimpin negara guyub untuk memikirkan dan bekerja untuk kepentingan rakyat banyak. 

"Insyaallah pada waktunya, Pak Prabowo pasti berjumpa dengan Pak Jokowi, Pak SBY, dan Bu Megawati secara bersama-sama," tandas jubir Menteri Pertahanan tersebut. 

Tanggapan Istana Soal Presidential Club

Iklan

Menanggapi usulan pembentukan Presidential Club dari Prabowo Subianto, istana pun buka suara. Menurut Koordinator Staf Khusus Presiden RI, Ari Dwipayana, presiden dan semua mantan presiden krusial untuk terus menjalin hubungan baik.

“Ada alias tidak adanya Presidential Club, Presiden dan semua mantan presiden sangat krusial untuk bersilaturahmi,” kata Ari melalui pesan singkat kepada wartawan, Jumat, 3 Mei 2024 dilansir dari Antara. 

Menurut Ari, perihal itu pula nan telah dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama ini, dengan selalu menjaga silaturahmi dengan para mantan presiden, mantan wakil presiden, dan tokoh-tokoh bangsa lainnya.

“Yang pastinya (silaturahmi) bakal berfaedah untuk kemajuan bangsa dan negara,” ujar dia.

RIZKI DEWI AYU

Pilihan Editor: Siap-siap, Ada 60 Ribu Formasi CPNS MA dan Kejagung 2024

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis