Prabowo dan Gibran Akan Bentuk Badan Pengendalian Perubahan Iklim

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Kamis, 15 Agu 2024 10:56 WIB

Prabowo-Gibran berencana membentuk Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BP3I-TNK). Prabowo-Gibran berencana membentuk Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BP3I-TNK). (tangkapan layar youtube KPU RI)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka akan membentuk Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BP3I-TNK).

Rencana itu terungkap dari pertemuan antara Kantor Staf Presiden (KSP) dengan Tim Ekonomi Prabowo-Gibran. Badan itu disebut sebagai bentuk kemandirian bangsa melalui ekonomi hijau nan tertuang dalam Asta Cita.

"Yaitu, dengan membentuk Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BP3I-TNK) nan bekerja untuk mengarahkan, mengelola, dan mengawasi pengendalian perubahan suasana nan berkepanjangan serta mewujudkan kedaulatan karbon dengan memanfaatkan teknologi blockchain," kata Ketua Tim Ekonomi Prabowo-Gibran Burhanuddin Abdullah, dikutip dari keterangan resmi KSP, Kamis (15/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Staf Presiden Moeldoko mengusulkan pembentukan satuan tugas (satgas) untuk membahas rencana itu lebih lanjut. Satgas bakal dipimpin Laode Kamaluddin dari Tim Ekonomi Prabowo-Gibran dan Ishak Saing dari Kantor Staf Presiden.

Satgas itu bekerja mensinkronisasi kebijakan Presiden Jokowi dengan rencana pembentukan BP3I-TNK. Salah satunya penyiapan peraturan pemerintah mengenai pembentukan badan tersebut.

"Saran saya corak dulu satgas dalam rangka merumuskan badannya secara struktural, ini untuk memudahkan transisi pembentukan badan nantinya," ujar Moeldoko.

Burhanuddin dan Moeldoko sepakat pemerintahan berikutnya bakal berupaya penuh menurunkan emisi karbon. Di waktu nan sama, Prabowo-Gibran juga bakal menyiapkan Indonesia untuk menghadapi pasar karbon global.

"Indonesia bisa menangkap potensi ekonomi nan besar dari pasar karbon dan menjadi sumber penerimaan negara nan besar, baik melalui perdagangan karbon secara bilateral maupun sistem bursa karbon," ucap Moeldoko.

(dhf/isn)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional