Prabowo Ngeluh soal Anggaran Bocor, Ekonom: Kurang Transparansi dan Akuntabilitas

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, mengatakan kebocoran anggaran dan penyelewengan aset negara kerap terjadi lantaran kurangnya transparansi dan akuntabilitas dari pemerintah. Hal tersebut menurutnya, bakal menjadi masalah serius bagi finansial negara.

"Penyebab utama kebocoran biasanya mengenai dengan korupsi, baik di tingkat lokal maupun nasional," ujarnya kepada Tempo pada Ahad, 20 Oktober 2024.

Achmad menyarankan agar pemerintahan baru segera memperkuat sistem pengawasan demi mengatasi kebocoran anggaran nan terjadi. Pengawasan nan ketat bakal membantu mencegah terjadinya penyimpangan di beragam sektor.

Langkah lain nan disarankan adalah menerapkan digitalisasi dalam birokrasi. Hal ini menurutnya, bakal membantu mengurangi celah nan bisa dimanfaatkan untuk melakukan penyelewengan. Selain itu, pemerintah juga kudu menegakkan norma secara tegas terhadap koruptor agar memberikan pengaruh jera dan menjaga integritas pemerintah.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sering mengalami kebocoran. Hal ini disebabkan banyaknya pejabat pemerintah, baik wilayah maupun pusat, nan tidak menjalankan amanah dengan baik.

Iklan

"Terlalu banyak kebocoran-kebocoran dari anggaran kita, penyimpangan, kolusi di antara para pejabat pemerintah di semua tingkatan dengan pengusaha-pengusaha nan nakal, nan tidak patriotik," ujarnya saat menyampaikan pidato pertama sebagai Presiden RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Ahad, 20 Oktober 2024.

Akibat kebocoran anggaran tersebut, banyak masyarakat tidak sejahtera. Ketua Umum Partai Gerindra ini memberikan rincian seperti nomor kemiskinan nan tetap tinggi dan melimpahnya anak pelajar nan berangkat sekolah tanpa sarapan. "Kita tetap memandang sebagian saudara-saudara kita nan belum menikmati hasil kemerdekaan," imbuhnya.

Usai resmi menjabat sebagai Presiden RI, Prabowo mengatakan tidak bakal takut memandang realita tersebut. Ia juga tidak bakal sigap puas dengan angka-angka statistik nan menunjukkan tren kemajuan. Baginya, perihal tersebut belum sungguh-sungguh menunjukkan gambaran utuh masalah nan ada di Indonesia.

Pilihan editor: BTN Siapkan Mekanisme Antisipasi Risiko dari Program 3 Juta Rumah Prabowo

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis