CNN Indonesia
Senin, 11 Nov 2024 15:34 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyebut Presiden Prabowo Subianto telah menitipkan pesan kepada kementeriannya agar tidak tergesa-gesa dalam menentukan nasib sistem zonasi penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Prabowo, kata Mu'ti meminta agar pertimbangan terhadap sistem zonasi di sekolah dilakukan secara maksimal. Oleh karena itu, pemerintah menurutnya menggelar rapat koordinasi pertimbangan kebijakan pendidikan dasar dan menengah di Sheraton Grand Jakarta, Jakarta Selatan, Senin (11/11).
"Soal zonasi juga, kelak kami bakal ambil keputusan juga soal itu, dan pesannya Pak Presiden kan memang ojo kesusu. Ojo kesusu itu bahasa Indonesianya jangan tergesa-gesa, jangan terburu-buru," kata Mu'ti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mu'ti pun memastikan pemerintah bakal mendengarkan segala kritik dan masukan dari para pembimbing dan kepala dinas pendidikan di seluruh Indonesia.
"Kita dengarkan semuanya, kita kaji dengan saksama. Mudah-mudahan kelak kita bisa ambil kebijakan nan terbaik," imbuhnya.
Di sisi lain, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah itu menilai semangat dan tujuan dari zonasi perlu diapresiasi lantaran pemerintah berupaya memberikan mutu pendidikan baik melalui lingkungan sekolah nan dekat dengan tempat tinggal peserta didik.
Namun demikian, Mu'ti juga tidak menampik bahwa sistem zonasi mendapatkan kritik dari banyak pihak, terutama soal persoalan teknis di lapangan. Oleh karena itu, pemerintah menurutnya bakal berupaya mencarikan solusi terbaik bagi masa depan pendidikan Indonesia serta peserta didik.
"Ini persoalan nan memang selama ini sangat menyita perhatian kita. Karena memang dalam pelaksanaannya menimbulkan kontroversi baik nan setuju maupun nan tidak setuju," ujar Mu'ti.
Dalam aktivitas nan sama, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka juga meminta kepada kepala dinas pendidikan seluruh Indonesia untuk mengkaji kembali sistem zonasi. Gibran tak menampik zonasi PPDB sebetulnya mempunyai tujuan nan baik. Kendati demikian, dia juga menilai tidak seluruh wilayah cocok dengan sistem itu.
Ia pun menekankan agar kondisi pemerataan pembimbing juga menjadi pertimbangan krusial selain juga akomodasi nan belum merata. Putra sulung Presiden ke-7 Joko Widodo itu pun meminta agar persoalan zonasi segera dicarikan jalan keluar.
(khr/DAL)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.