TEMPO.CO, Jakarta - Prabowo Subianto menyebut program makan bergizi cuma-cuma bakal turut disalurkan ke pesantren-pesantren. Menurutnya, perihal ini krusial untuk mengatasi rasa lapar nan sering dirasakan anak-anak lantaran tidak sarapan.
"Masih ada banyak anak-anak nan lapar, berangkat ke sekolah tidak makan pagi. Ini kudu kita atasi sekarang, hari ini (dengan makan bergizi). Semua anak-anak, termasuk nan di pesantren," kata Prabowo ketika menghadiri aktivitas Forum Sinergitas Legislator PKB, Kamis, 10 Oktober 2024.
Makan bergizi ini menurutnya sangatlah penting. Ia takut, jika anak-anak Indonesia kekurangan gizi, maka bakal susah bersaing untuk mendapatkan lapangan pekerjaan di masa depan. Hal ini bisa terjadi lantaran badan anak-anak nan tidak tumbuh kuat lantaran kekurangan gizi.
"Kalau anak-anak kita kurang gizi, dia tidak bisa bersaing. Jangankan bersaing di universitas, jangankan bersaing di tempat-tempat nan memerlukan teknologi. Untuk menjadi petani saja mungkin dia tidak sanggup, untuk menjadi pekerja pelabuhan pun dia bakal kalah dengan buruh-buruh dari negara lain lantaran badannya tidak kuat," ucapnya.
Oleh lantaran itu, Prabowo menegaskan proyek makan bergizi cuma-cuma ini bukan kebijakan populis. Ia meyakinkan program ini merupakan program strategis untuk menyelesaikan masalah kelaparan dan kekurangan gizi pada anak-anak.
Iklan
"Masalah makan ini bukan masalah untuk cari disenangi, untuk mencari popularitas, tidak. Ini masalah strategis, ini adalah (untuk) menyelamatkan masa depan bangsa Indonesia," ujar Ketua Umum Partai Gerindra nan tetap menjabat sebagai Menteri Pertahanan tersebut.
Sebelumnya, personil Dewan Pakar TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Drajad Wibowo, menyebut ada kemungkinan Prabowo bakal menambah anggaran untuk program makan bergizi gratis. Saat ini, anggaran untuk makan bergizi cuma-cuma sendiri telah mencapai Rp 71 triliun. Selain itu, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, juga mengonfirmasi bahwa program makan bergizi cuma-cuma bakal diberikan dua kali sehari.
Sukma Kanthi Nurani berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.
Pilihan editor: Prabowo Pegang Data Ratusan Perusahaan Nakal nan Buat Penerimaan Negara Bocor