TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah analis menilai program Presiden Prabowo Subianto mengenai perumahan seperti tiga juta kediaman per tahun perlu waktu untuk mendorong pertumbuhan saham sektor properti. Pasalnya, program-program pembangunan cukup menyantap waktu nan lama.
Chief Economist & Head of Research Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto, menilai sejauh ini emiten properti belum terlihat bakal mendapat akibat positif dari program tiga juta kediaman nan dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Namun, nantinya tidak menutup kemungkinan jika perincian dari program tersebut sudah semakin jelas. “Mungkin nanti, properti bakal mendapat sentimen positif dari pemerintah,” kata Rully pada Kamis, 17 Oktober 2024.
Selain itu, dia mengaku belum terlalu percaya program tersebut bakal mengerek performa saham perbankan nan menjadi pihak penyalur kredit. Sejauh ini, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. alias BBTN menjadi bank nan disebut bakal bekerja sama. “BTN sejauh ini belum power, kita lihat kelak seberapa,” ujarnya.
Senada, Head of Investment Nawasena Abhipraya Investama, Kiswoyo Adi Joe, menganggap sektor properti tetap perlu menunggu program-program mengenai perumahan itu berjalan. Pasalnya, kata dia, program mengenai pembangunan memerlukan waktu nan panjang. Berbeda dengan program mengenai konsumsi seperti makan bergizi gratis. “Karena kita perlu lihat dulu gimana kelak harganya, bangunannya, prosesnya panjang,” kata Kiswoyo kepada Tempo, Rabu, pekan lalu.
Kiswoyo menilai, sektor nan sigap merasakan akibat dari program quick win Prabowo Subianto adalah emiten produsen susu hingga peternakan. Menurutnya, program nan berangkaian dengan pangan bakal sigap terealisasi.
Iklan
Begitu pula pada sektor laboraturium kesehatan, beberapa emiten seperti PT Prodia Widyausaha (PRDA) nan bergerak di bagian laboraturium hingga Kalbe Farma (KLBF), Kiswoyo nilai, bakal mendapat katalis positif dari program ini. Ia mematok sasaran PRDA di level 3.200 dan KLBF 1.850 pada akhir 2024.
Disclaimer: Berita ini tidak bermaksud membujuk pembaca untuk membeli alias menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Pilihan editor: Pidato Prabowo nan Canangkan Swasembada Energi Ditanggapi Fraksi PKS