Projo: Ada Upaya PDIP Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Bendahara Umum Projo Panel Barus menduga PDIP mempunyai misi untuk memecah belah hubungan Presiden Joko Widodo dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Panel menyebut salah satunya tercermin dari isi pidato Ketua Umum PDIP Megawati dalam Rakernas V belum lama ini.

"Ada sebuah upaya alias strategi dari PDIP untuk memisahkan pak presiden dengan pak Prabowo. Dalam istilah saya, strategi politik belah bambu," kata Panel dalam Political Show CNN Indonesia TV, Senin (27/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pidato rakernas V PDIP akhir pekan lalu, Megawati mengkritik sejumlah kebijakan pemerintahan Jokowi. Panel sendiri tak merinci poin pidato Megawati yang dinilainya bagian dari upaya pecah belah. 

Namun, Panel berkeyakinan Jokowi dan Prabowo solid dan tak bakal terpisahkan. Sebab, menurutnya, dua sosok itu mempunyai lem perekat.

"Dua tokoh ini bicara tentang masa depan, bukan masa lalu. Dua tokoh ini selalu bicara kepentingan rakyat nan lebih besar di mana gimana membawa Indonesia menjadi Indonesia emas di 2045. Saya rasa perekatnya di situ," jelas dia.

Selain itu, dia memandang pidato Mega juga menjadikan pedoman arah politik PDIP. Panel mengakui jika PDIP mempunyai kewenangan untuk menentukan sikap politiknya, termasuk memilih menjadi oposisi.

Namun Panel berambisi PDIP menjadi oposisi nan serius, tidak setengah-setengah.

"Dari apa nan saya lihat dari pidato bu Mega, mengenai sikap politik itu tentu menjadi kewenangan PDIP. Tapi saya berambisi PDIP bisa mengambil sikap oposisi nan tidak separuh hati, ragu-ragu," ujarnya.

"Jadilah oposisi nan solid dan tangguh. Karena ini nan dibutuhkan dalam sistem kerakyatan di Indonesia," imbuhnya.

Juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak juga menduga ada pihak nan menginginkan perpecahan antara Jokowi dan Prabowo. Namun, bukan hanya itu.

Dahnil menduga ada juga upaya nan serupa agar Prabowo pecah dengan tokoh-tokoh lainnya, bukan hanya Jokowi. Menurut Dahnil, orang nan menginginkan perihal tersebut adalah orang nan diuntungkan oleh perpecahan.

"Upaya pecah belah untuk selalu saling tidak suka itu terlihat ada. Misalnya, agar pak Prabowo berpecah alias tidak sepakat alias saling tidak suka antara pak Prabowo dan Jokowi. Pun demikian dengan pak Prabowo dengan bu Megawati terus saling membenci. Pak Prabowo dengan pak SBY untuk saling membenci," beber dia.

Dahnil berkata Prabowo sejak awal dalam posisi mau merekatkan semuanya. Dia menyebut Prabowo mempunyai keinginan agar semua mantan presiden bisa duduk bersama.

"Terlepas jika kemudian kelak memutuskan di luar pemerintahan dan dalam pemerintahan. Itu lain hal. Pak Praabowo mau membangun semangat kenegarawanan dalam tata kelola politik ke depan," ujarnya.

PDIP bantah politik pecah belah

Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu membantah partainya mau memecah belah Jokowi dan Prabowo. Adian mengatakan tuduhan itu merupakan khayalan Panel Barus.

"Gue enggak tahu Panel menyimpulkan itu dari kalimat nan mana. Dia enggan menyebutkan di kalimat ini tendensinya gimana, enggak ada. Jadi gue bakal menganggap itu imajinasinya Panel aja," kata Adian.

Adian menyatakan perbedaan sikap antara Jokowi dan Prabowo itu sudah ada saat ini. Salah satunya mengenai duit kuliah tunggal (UKT).

Adian berkata perbedaan itu terlihat dari sikap Prabowo menolak kenaikan UKT yang ditetapkan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim. Belakangan, Presiden Jokowi telah membatalkan kenaikan itu.

"Faktanya perbedaan itu sudah terjadi ketika menteri Jokowi meningkatkan UKT, Prabowo bilang sebaiknya jangan naik. Apakah perbedaan itu lantaran PDIP? Jangan rendahkan lah teman-teman mahasiswa ini. Atau Panel Barus mau katakan mahasiswa lah nan melakukan politik belah bambu?" tuturnya.

[Gambas:Video CNN]

(tim/wis)

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional